Pengobatan Ustadz Galih Gumelar - Sebagai penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak), stroke ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak dengan berbagai faktor resikonya.
Stroke mempunyai dua jenis; Stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Karena stroke bisa mengenai bagian manapun dari otak, gejalanya pun beraneka ragam, mulai dari yang ringan sampai yang berat bahkan ada pula yang sampai meninggal dunia.
Bentuk ringan stroke dikenal dengan Serangan Otak Sepintas (Transient Ischaemic Attack/TIA). Gejala terkadang hanya berupa rasa lemah di satu sisi wajah, atau mungkin rasa kesemutan di lengan atau tungkai.
Ada pula yang mengeluhkan gangguan dari fungsi berbicara.
Ada pula yang mengeluhkan gangguan dari fungsi berbicara.
Gejala stroke ringan biasanya akan kembali normal dalam waktu cepat, kurang dari satu jam. Gejala stroke yang lebih berat umumnya akan menimbulkan gejala yang lebih khas, seperti kelumpuhan.
Secara umum gejala stroke antara lain adalah:
1. Kelemahan atau kelumpuhan dari anggota badan yang dipersarafi
2. Kesulitan menelan
3. Kesulitan bicara
4. Gangguan menahan kemih
5. Kehilangan kesadaran
6. Nyeri kepala
1. Kelemahan atau kelumpuhan dari anggota badan yang dipersarafi
2. Kesulitan menelan
3. Kesulitan bicara
4. Gangguan menahan kemih
5. Kehilangan kesadaran
6. Nyeri kepala
Beberapa Kondisi yang beresiko terkena stroke
- Beberapa faktor berlainan meningkatkan risiko stroke, termasuk: tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak dikontrol. Ini merusakkan dinding-dinding arteri.
- Diet. Diet yang tinggi kandungan garam dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, sementara diet yang banyak makanan berlemak dan manis dikaitkan dengan pengasaran permukaan dan penyempitan arteri.
- Penyakit kencing manis (Diabetes). Mereka yang menghidap kencing manis mengalami lebih kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi dan aterosklerosis, dan oleh itu lebih berisiko mengalami strok.
- Fibrilasi atrium. Jenis degupan jantung yang tidak teratur ini meninggikan risiko pembentukan gumpalan darah di dalam jantung, yang kemudiannya mungkin tertinggal dan dibawa aliran darah ke otak.
- Merokok. Ini mempunyai menimbulkan efek negatif kepada arteri dan menyebabkan tekanan darah yang lebih tinggi.
- Minum Alkohol, kebiasaan minum-minuman keras akan menigkatkan tekanan darah dan mungkin menyebabkan saluran darah di otak pecah.
EmoticonEmoticon