Selasa, 30 November 2010

BATU GINJAL

Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).


Penyebab

Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.
Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga disebut "batu infeksi" karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.
Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut "kalkulus staghorn". Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.

Gejala

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).
Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.
Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Diagnosa

Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis).
Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas.
Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti.
Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu.
Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

Pengobatan

Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera.
Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik.
Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.
Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.
Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.
Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.
Dapat diobati dengan Calcium I + Cordyceps dengan cara pemakaian :
  • 3 x 2 - 4 kapsul Cordyceps sehari (tergantung kondisi, pada beberapa kasus diminum dalam jumlah besar hingga 20 kapsul sehari)
  • 4 x ½ sachet Calcium I sehari

Pencegahan

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.

Batu kalsium

Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi.
Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari). Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi.
Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Batu asam urat

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih.
Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.

Konsumsi Berlebih Sayur dan Buah Bebani Kerja Ginjal

"Mengonsumsi secara berlebihan sayur dan buah akan membebani fungsi kerja ginjal. Walaupun vitamin diperlukan tubuh, tapi jika ginjal tidak mampu mencerna dapat menyebabkan seseorang terkena gagal ginjal," kata ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Selain vitamin, makanan yang mengandung protein dan mineral juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Misalnya, daging, ikan, kacang-kacangan, garam, telur, dan susu. "Konsumsi teh berlebihan juga tidak baik. Karena selain mengandung kafein, di dalam teh ada unsur non-gizi yang mengganggu penyerapan mineral."

Namun, Ali menambahkan, bukan berarti penderita batu ginjal tidak boleh mengonsumsi makanan mengandung vitamin, protein, dan mineral. Asalkan, pola konsumsi-- terutama golongan usia lanjut-- oleh penderita batu ginjal dibatasi agar ginjal berfungsi baik. Sebab, penderita batu ginjal juga memerlukan kandungan gizi dalam makanan untuk kesehatan tubuhnya.

Dijelaskan Ali, orang yang memiliki ginjal normal tentu dapat mencerna vitamin dosis tinggi yang memang diperlukan tubuh. Dan, orang tersebut dapat mengonsumsi vitamin 10 kali lipat lebih banyak, dibandingkan manusia yang ginjalnya tidak baik.

Karena itu terhadap orang yang memiliki ginjal kurang baik, Ali menganjurkan agar sejak muda mengonsumsi vitamin, mineral, dan protein secara moderat (tidak lebih dan tidak kurang).

"Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki ginjal baik atau bagus, bisa dilihat dari riwayat kesehatan ayah atau ibunya. Kalau orangtua atau saudara satu darah memiliki masalah gangguan ginjal, maka ia akan berpotensi terkena penyakit tersebut," katanya.

Ali menyebutkan, di negara-negara maju saat ini dikenal istilah konsumsi lima porsi sayur dan buah setiap hari. Yaitu, apabila dalam sehari seseorang mengonsumsi dua kali sayuran harus diimbangi dengan tiga buah. "Itu berlaku bukan hanya untuk penderita ginjal, tapi juga untuk mengatasi penyakit kronis."

Namun, yang sekarang terjadi di Indonesia, keluarga yang secara ekonomi baik cenderung mengonsumsi zat-zat tadi secara berlebihan, baik sadar ataupun tidak.

"Misalnya dengan makan di restoran fast food. Mungkin sekarang tidak dirasakan, tapi kalau hal itu menjadi kebiasaan akan sulit dihilangkan," ujarnya. Ali tidak setuju dengan pendapat yang menyebutkan diet dapat menangkal batu ginjal.

Menurutnya, diet bukanlah untuk menangkal batu ginjal, tapi mengatasi ginjal agar tidak terbebani. "Diet memang memengaruhi pola makanan yang buruk menjadi lebih baik. Tapi kalau diet bertujuan untuk mengatasi kegemukan, itu lain lagi arahnya. Karena diet hanya mengurangi kalori tubuh."

Terhadap para penderita batu ginjal, Ali menyarankan agar mengonsumsi air putih untuk memperlancar pencernaan dan mengurangi beban ginjal. Namun terhadap penderita gagal ginjal, menurutnya, memang harus dilakukan operasi sebagai upaya penyembuhan.

Jeruk Nipis


Sebetulnya ada cara yang cukup efektif untuk mengatasi batu ginjal tanpa harus operasi. Salah satunya adalah mengonsumsi jeruk nipis. Menurut hasil penelitian Prof Dr Mochamad Sja'bani, Kepala Instalasi Renal RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, mengonsumsi jeruk nipis bisa mencegah timbulnya batu ginjal dan kekambuhan penyakit batu ginjal tipe kalsium idiopatik.

Penelitian Sja'bani itu dilakukan pada 1996 bersama dr Djoko Rahardjo SpPD KGH dari FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo. Pada saat itu diteliti keluarga yang memiliki penyakit batu ginjal. Pada penelitian itu disebutkan pada laki-laki memiliki batu ginjal sedangkan pada perempuan tidak ada batu ginjal sama sekali.

"Setelah diperiksa, perempuan tersebut suka sekali minum jeruk nipis. Alasannya mengonsumsi jeruk nipis ini untuk melangsingkan tubuh," kata Sja'bani.

Sja'bani yang juga menjadi sekretaris Tim Epidemiologi Klinik dan Biostatika FK UGM/RSUP Dr Sardjito menyatakan, jeruk nipis mengandung sitrat tinggi, sementara penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah.

Dalam makalahnya, ia menyebutkan kandungan sitrat jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia Swingle) bulat memiliki kandungan sitrat 10 kali lebih besar dibanding jeruk keprok atau enam kali jeruk manis.

Jeruk nipis lokal kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram/kilogram, jeruk lemon (Citrus limonium) 48,6 gram/kilogram, jeruk nipis bangkok (citrus aurantifoloa Swingle oval) 39,6 gram/kilogram, jeruk manis/orange (Citrus sinensis Osb) 8,75 gram/kilogram dan jeruk keprok (Citrus nobilis Lour) 5,4 gram/kilogram.

Biasanya sitrat di dalam air kemih pada penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari, maka pemberian jeruk nipis dianjurkan sesaat sesudah makan malam sehingga hasilnya lebih maksimal.

Cara pemberian jeruk nipis lokal ini, kata Sja'bani, bisa berupa dua buah jeruk nipis dengan diameter di atas 4,5 cm yang diencerkan dalam dua gelas air. Pemberian perasan jeruk nipis sesudah makan malam dari hasil penelitian itu dilaporkan tidak menimbulkan keluhan lambung dan memberikan rasa kepatuhan.

Ia memberi contoh pasien yang ditanganinya menderita batu ginjal tetapi tidak mau dioperasi dan sering diopname karena kolik. "Setelah minum jeruk nipis selama tiga bulan, pasien tersebut tidak pernah kolik, sehingga tidak pernah diopname lagi."

Sja'bani menjelaskan ada resep kombinasi selain minum perasan dua buah jeruk nipis yang diencerkan dalam dua gelas air yang diminum pada malam hari sesaat sesudah makan malam. Misalnya, membatasi mengonsumsi garam atau makanan asin, mengonsumsi masukan kalsium yang cukup serta protein rendah fosfat bisa menurunkan atau mencegah kekambuhan batu ginjal kalsium idiopatik.

Sja'bani menilai pencegahan batu ginjal kalsium idiopatik penting karena kasus ini paling banyak ditemukan pada pasien batu ginjal, yakni mencapai 80 persen dan sering menimbulkan masalah di kemudian hari. (Tri Wahyuni/dari berbagai sumber)

Kamis, 25 November 2010

Seledri: Sembuhkan Alergi & Peracunan Darah

Seledri adalah sayuran yang tidak asing bagi kita. Ia sering kita temui dalam sayur sup, kuah bakso, dalam masakan capcay dan salad. Kehadirannya membuat masakan menjadi lebih sedap, karena ia memberi rasa dan aroma yang khas. Sayuran yang lebih segar dimakan mentah atau dimasak sebentar itu, sesungguhnya bukan hanya bermanfaat sebagai penyedap masakan saja, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai obat.
Selain sebagai obat penyakit kulit, seledri sangat dianjurkan untuk mengatasi peracunan pada darah dan menyembuhkan alergi. Ia bisa dipakai sebagai obat tanpa campuran apapun, tetapi juga bisa dicampur dengan bahan lain  misalnya dengan jus ketimun, wortel dan bit..
Obat Raja
Dari buku Heinerman’s Encyclopedia of Healing Juices karya John Heinerman dikatakan bahwa Raja Henry VIII dari Inggris (1491-1547) yang memiliki banyak selir menderita penyakit kulit pada wajah, tangan serta kakinya. Dengan penyakitnya itu penampilan  Raja Henry sangat buruk.
Dia dikenal sebagai raja yang terpaksa membunuh beberapa selirnya karena mereka tak bisa menahan raja jijiknya terhadap sang raja. Sementara itu penyakitnya semakin parah. Mungkin ini diakibatkan kebiasaan makan sang raja yang terbilang rakus.

Raja yang gemar makan masakan daging berlemak, kue-kue manis, minuman anggur ataupun minuman keras,  membuat kondisi kesehatannya semakin menurun,  bahkan wajah dan bagian tubuh lainnya semakin buruk.
Dokter-dokter kerajaan mengobati sang rasa dengan berbagai macam saleb. Ternyata itu hanya sedikit memberi manfaat. Sampai akhirnya dokter istana mencoba  memberi “obat alternatif ” seperti yang banyak dilakukan rakyatnya. Raja dianjurkan minum jus smallage yang di kemudian hari disebut sebagai jus seledri.
Beberapa batang seledri bersama daunnya ditumbuk, kemudian air perasannya yang sedikit itu diminumkan setiap hari. Setelah beberapa hari terlihat adanya kemajuan .  Lambat laun kulit di wajah maupun di badannya semakin baik.
Pengobatan ini sebenarnya memberi hasil yang menggembirakan. Tetapi sayang, kebiasaan makan buruk sang raja membuat kemajuannya sangat lamban. Untung para dokternya sabar dan telaten, sehingga akhirnya rajapun bisa sembuh, walaupun dalam tempo yang lama.
Mengandung Alkaline
Menginjak paku karatan, kotoran masuk ke dalam luka, infeksi saluran kencing, luka bakar yang melebar adalah beberapa kasus yang menyebabkan terjadinya  sepsi atau septicemia  atau yang lebih dikenal sebagai peracunan pada  darah.
Pengobatan dengan seledri yang mengandung garam mineral yang tinggi bisa membuat darah mengandung banyak alkaline. Padahal bakteri penyebab peracunan darah lebih cepat berkembang dalam darah yang berkondisi asam ketimbang darah  berkondisi alkaline. Dengan hadirnya seledri kedalam tubuh akan sangat membantu melepaskan dari peracunan darah.
Dari pengalaman pribadi John Heinerman, ditemukan adanya hubungan kuat antara gula yang dikonsumsinya dengan reaksi-reaksi alergi. Makan dua buah kurma atau beberapa buah permen saja bisa terjadi alergi seperti bersin-bersin, gatal-gatal di mata atau gatal di badan sangat terasa sekali.
Setelah diobati dengan minum setengah cangkir perasan seledri  setiap pagi, dalam beberapa hari saja sudah menghilangkan gejala alergi tadi. Pada akhirnya Heinerman menyimpulkan,  kandungan garam mineral yang kuat pada seledri lah yang membuat darahnya mengandung alkaline.
Cairan perasan seledri terasa agak pahit, tetapi menyegarkan. Sebagai pengobatan ia bisa  dipakai tanpa campuran apapun. Namun bagi yang punya masalah dengan livernya, sebaiknya dicampur dengan jus buah timun, jus wortel dan jua bit.
Bagi yang memiliki alat juicer, sebaiknya  wortel, ketimun dan bit masing-masing satu buah atau kira-kira 1 ons dijus terlebih dahulu. Kemudian hasil cairannya untuk  membelender  beberapa batang seledri  berikut daunnya. Minumlah pagi dan sore setiap hari.
Karena bit tergolong sulit di dapat, maka untuk campurannya boleh hanya menggunakan timun dan wortel saja. Bahkan untuk yang tidak ada masalah dengan livernya, justru dianjurkan hanya memakai seledrinya saja. Kalau membuat jus atau menumbuk seledrinya sulit, bisa juga diblender dengan mencampuri sedikit air putih.
Boks: Seledri Hijau dan Seledri Kuning
Seledri atau Apium Graveolens sudah dibudidayakan sejak abad ke-15 di Eropa selatan. Sejak itu sudah dikenal sebagai obat atau jamu, selain juga untuk penyedap masakan. Bagian yang dimanfaatkan adalah daun dan batangnya yang berpenampang segi empat dan berrongga.
Ada  dua jenis seledri, yaitu seledri kuning dan seledri hijau. Di Indonesia lebih banyak dijumpai seledri hijau. Seledri hijau ada dua macam, yaitu seledri  Golden Crisp yang berukuran kecil yang lebih dikenal sebagai seledri lokal, dan  Giant Pascal yang berukuran lebih besar yang banyak dijumpai di pasar swalayan besar.
Dalam satu batang seledri berukuran sedang setidaknya mengandung 16 mg kalsium, 11 mg fosfor,  0,1 mg zat besi, 50 mg yodium, 136 mg potasium, 110 I.U.vitamin A, sedikit vitamin B Kompleks, dan 4 mg vitamin C. Dalam penelitian lainnya ternyata juga ditemukan magnesium yang cukup besar, antara 27-32 mg setiap batangnya.
Selain untuk mengobati alergi, penyakit kulit dan peracunan pada darah, seledri juga cukup populer untuk mengobati tekanan darah tinggi. Untuk itu ambillah satu buah ketimun yang segar atau sekitar 1 ons dan dua batang seledri segar dan cuci bersih. Makanlah keduanya sebagai lalapan mentah. Bisa juga keduanya diblender dengan menambah sedikit air.

Dikala Benjolan di Leher, Ketiak, dan Pangkal Paha Terasa Sakit

Lymphadenitis adalah peradangan pada salah satu atau lebih kelenjar getah bening, yang biasanya menjadi bengkak dan lunak. Jadi ketika kelenjar getah bening di sekitar leher, ketiak, dan pangkal paha membengkak dan terasa sakit ketika ditekan, itu merupakan pertanda adanya lymphadenitis.
Sistem Limfatik
Sistim limfatik adalah bagian dari sistim kekebalan tubuh. Ia memainkan peran kunci dalam pertahanan tubuh melawan infeksi dan sejumlah penyakit lainnya, termasuk kanker.
Seperti sistim peredaran darah, sistim limfatik adalah suatu sirkulasi, tetapi cairan yang beredar didalamnya adalah getah bening, bukan darah.

Sistim limfatik membantu transportasi zat seperti sel, protein, nutrien, produk sisa/buangan di seluruh tubuh. Sistim limfatik meliputi : Pembuluh limfatik (sering disebut secara sederhana ‘limfatik’), kelenjar getah bening (sering disebut ‘kelenjar limfe ’) dan organ seperti limpa dan timus. Sumsum tulang yang ditemukan dalam tulang besar juga merupakan bagian dari sistem limfatik. Sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang.
.
Fisiologi dan Peran Sistim Limfatik
Sistim limfatik adalah suatu bagian penting dari sistim kekebalan tubuh, membentengi tubuh terhadap infeksi dan berbagai penyakit, termasuk kanker.
Suatu cairan yang disebut getah bening bersirkulasi melalui pembuluh limfatik, dan membawa limfosit (sel darah putih) mengelilingi tubuh. Limfosit ini merupakn sel-sel dari sistem imun yang membantu tubuh melawan penyakit. Terdapat dua tipe utama limfosit yaitu limfosit-T dan limfosit-B. karena cairan limfe tidak mengandung sel darah merah maka ia berwarna putih.
Pembuluh limfatik melewati kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening berisi sejumlah besar limfosit dan bertindak seperti penyaring, menangkap organisme yang menyebabkan infeksi seperti bakteri dan virus.
Kelenjar getah bening cenderung bergerombol dalam suatu kelompok – sebagai contoh, terdapat sekelompok besar di ketiak, di leher dan lipat/pangkal paha.
Ketika suatu bagian tubuh terinfeksi atau bengkak, kelenjar getah bening terdekat sering membesar dan nyeri. Hal berikut ini terjadi, sebagai contoh, jika seseorang dengan sakit leher mengalami ‘pembengkakan kelenjar’ di leher, Cairan limfatik dari tenggorokan mengalir ke dalam kelenjar getah bening di leher, dimana organisme penyebab infeksi dapat dihancurkan dan dicegah penyebarannya ke bagian tubuh lainnya.
.
Penyebab Lymphadenitis
Lymphadenitis hampir selalu dihasilkan dari sebuah infeksi, yang kemungkinan disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, ricketsia, atau jamur. Ciri khasnya, infeksi tersebut menyebar menuju kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung, atau mata atau dari beberapa infeksi seperti infectious mononucleosis, infeksi cytomegalovirus, infeksi streptococcal, tuberkulosis, atau sifilis. Infeksi tersebut bisa mempengaruhi kelenjar getah bening atau hanya pada salah satu daerah pada tubuh.
.
Gejala Lymphadenitis
Kelenjar getah bening yang terinfeksi membesar dan biasanya lunak dan sangat menyakitkan. Kadangkala, kulit di sepanjang kelenjar yang terinfeksi tampak merah dan terasa hangat. Orang tersebut bisa mengalami demam. Kadangkala, kantung atau nanah (abses) terbentuk. Kelenjar tubuh yang membesar yang tidak menyebabkan nyeri, atau kemerahan bisa mengindikasikan gangguan serius lainnya, seperti lymphoma, tuberculosis, atau Hodgkin lymphoma.
.
Diagnosa
Biasanya, lymphadenitis bisa didiagnosa berdasarkan gejala-gejala dasar, dan hal itu menyebabkan infeksi sekitarnya yang nyata. Ketika penyebab tersebut tidak dapat diidentifikasi dengan mudah, biopsi (pengangkatan dan penelitian pada contoh jaringan di bawah mikroskop) dan kultur (contoh dikirim ke laboratorium dan diletakkan pada kultur medium yang membiarkan mikroorganisme untuk berkembang) kemungkinan diperlukan untuk memastikan diagnosa dan untuk mengidentifikasikan organisme penyebab infeksi.
.
Pengobatan
Pengobatan tergantung pada organisme yang menyebabkan infeksi. Untuk infeksi bakteri, dalam medis konvensional antibiotik biasanya diberikan secara infus atau dengan mulut, namun pengobatan seperti ini biasanya menimbulkan resistensi bakteri serta membunuh bakteri menguntungkan dalam saluran pencernaan kita. Dalam pengobatan holistik, pemberian antibiotik alami seperti bawang putih dan propolis mampu membasmi mikroba penyebab peradangan tanpa harus membunuh bakteri menguntungkan di dalam tubuh.
Kompres air hangat bisa membantu mengurangi rasa sakit pada peradangan batang getah bening. Biasanya, ketika infeksi tersebut telah diobati, batang getah bening pelan-pelan menyusut, dan rasa sakit surut. Kadangkala batang yang membesar tetap kuat tetapi tidak lagi terasa lunak.

Senin, 08 November 2010

Penyakit Kanker Paru - Paru

Pengertian
Kanker paru-paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh di paru-paru. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.
Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat kanker.
Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari: Karsinoma sel skuamosa, Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum, Karsinoma sel besar, dan Adenokarsinoma.
Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.
Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:
1. Adenoma (bisa ganas atau jinak)
2. Hamartoma kondromatous (jinak)
3. Sarkoma (ganas)
Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.

Penyebab

Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok. Selain merokok atau menghirup asap rokok dan sejarah keluarga mengenai kanker paru-paru meningkat merupakan resiko dari masing-masing individu untuk terkena kanker paru-paru.
Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Kadang kanker paru-paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Gejala
Kira-kira 25% dari penderita kanker paru-paru melaporkan tidak ada tanda-tanda saat melakukan diagnosis. Oleh karena itu, kanker paru-paru merupakan silent killer. Beberapa gejala-gejala kanker paru seperti sesak napas, batuk berkepanjangan, batuk bermuntahkan darah, sakit dada, mendesah, demam dan kehilangan berat badan. Biasanya gejala-gejala tersebut baru akan timbul ketika kanker sudah menginjak stadium akhir. Artinya perokok tidak akan sadar bahwa dirinya terkena kanker sejak usia muda.
Masa laten kanker ini adalah 20-25 tahun. Jadi apabila anda sudah merokok pada usia 15 tahun maka pada usia 35/40 tahun, kanker paru-paru kemungkinan besar akan anda derita. Diagnosa kanker paru-paru dibuat berdasarkan jenis tipe sel, menemukan x-ray dan tanda-tanda. Level kanker berdasarkan penyebaran ke rongga dada dan bagian tubuh lainnya.

Pencegahan
Agar terhindar dari kanker paru-paru, maka sebaiknya :
1. Tidak merokok atau berhenti meroko
2. Menghindari menghirup asap rokok berkepanjangan
3. Melakukan diet yang kaya akan sayur dan buah-buahan
4. Membatasi penyebaran kemungkinan carcinogens dalam lingkungan seperti gas radon
Khusus perokok berat anda harus 100% berhenti merokok. Ada yang melalui konsumsi permen setiap hari sebagai pengganti hisap rokok. Tapi nyatanya, ini merupakan sesuatu yang mustahil dan sangat berat bagi mereka yang sudah diperdaya oleh rokok. Tetapi, ada satu solusi lagi yang dapat digunakan yaitu dengan mengkonsumsi ANTIOKSIDAN.
AntiOksidan (AO) adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas dengan jalan melindungi sel-sel tubuh khususnya paru-paru terhadap serangan radikal bebas. Tetapi ini adalah jalan terakhir dan tidak 100% dapat menghambat atau mencegah anda terkena kanker paru melainkan mengurangi resiko anda terkena kanker.
Apa saja antioksidan yang dapat digunakan?
1. Vitamin A, C dan E. Dapat dikonsumsi dalam bentuk food suplement. Mekanisme kerjanya yaitu dengan jalan melindungi paru-paru terhadap oksidasi dan kerusakan oleh FR.
2. Kedelai dan produk-produknya (Tahu,tempe, oncom) mengandung senyawa Genistein yang merupakan antioksidan dan antitumor kuat, serta dapat menstimulasi sistem imun. Mekanisme kerjanya yaitu menstimulasi pulihnya sel-sel tumor menjadi sel normal khususnya pada kanker paru.Terdapat pula pada tauge.
3. Teh Hijau. Kandunagn bioflavonoid Epi-Gallo Catechin Gallat (EGCG) merupakan antioksidan terkuat yang aktivitasnya 10 kali lebih kuat dari vitamin C. (cth : Vipro-G)
4. Kurkumin Merupakan zat warna kuning yang terdapat dalam kunyit dan temulawak juga memiliki sifat antioksidan. Disamping itu,kurkumin dapat membantu lever dalam menetralkan racun-racun yang terdapat dalam asap rokok.
5. Asam laurat yang merupakan asam lemak jenuh rantai sedang dan terdapat hanya dalam Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil). Merupakan antioksidan dan bersifat menstimulasi sistem pertahanan tubuh untuk menbuang sel-sel kanker.
6. Quersetin. Terdapat pada sayuran hijau, apel, bawang daun, brokoli, dan kacang panjang.
7. Lycopen. Terdapat pada pepaya, semangka merah, anggur, dan tomat.
Perawatan
Pengobatan kanker paru-paru yang paling banyak dilakukan adalah operasi, kemoterapi dan radiasi. Untuk menerima pengobatan kanker paru-paru yang tepat akan tergantung dari beberapa faktor. Meliputi tipe kanker, tingkatannya atau perluasan dari penyebaran pada saat dilakukan diagnosis, dan keseluruhan kesehatan dari pasien tersebut.
Sel kanker paru-paru non-small, yang diperkirakan 80% dari kasus kanker paru-paru, merupakan pengobatan yang tergantung dari tahap ketika dilakukan diagnosis. Operasi paru-paru merupakan pengobatan utama pada tahap awal dari kanker paru-paru. Pasien yang tidak dapat melakukan operasi dapat berahli ke radiotherapy. Sementara tingkat penyembuhan kanker paru-paru masih tahap awal sangat bagus, namun sangat jarang terdeteksi pada tahap awal. Sel kanker akan menyebar ke daerah hati, itu harus dilakukan operasi kombinasi, chemotherapi dan radiotherapy. Ketika kanker sudah menyebar ke daerah bagian lain, chemotherapy dan radiotherapy menggantikan operasi sebagai pilihan pengotabatan utama. Sejumlah obat sudah ada, dan kebanyakan sudah dites di klinik. Radiotherapy merupakan palliative, dan sementara dapat menimbulkan gejala sakit dan batuk, tidak akan menghentikan pertumbuhan kanker. Jika kanker menghalangi aliran udara utama, gunakan laser, bekukan tumor atau tetap membuka aliran udara dengan sebuah stent atau tabung dapat mengangkat penghalang tersebut.
Sel kanker paru-paru kecil, yang ditemukan 20% dari pasien penderita kanker paru-paru, lebih agresif dan lebih cepat menyebar ketika di diagnosis. Oleh karena itu, pengobatan utama adalah chemotherapy. Radiotherapy terhadapat hati juga bisa digunakan untuk membuntuh sel kanker yang masih tertinggal. Tipe kanker ini cenderung menyebar ke otak. Jadi mengapa radiotherapy untuk otak dapat digunakan prophylactic meskipun tidak ada kanker terdeteksi di otak.

11 Pengobatan Alternatif Kanker


Banyak pengidap kanker mencoba pengobatan pelengkap dan pengobatan alternatif. Jika kanker membuat Anda merasa kehilangan kontrol terhadap kesehatan Anda, Anda bisa mencoba pengobatan alternatif. Tetapi banyak pengobatan alternatif yang tidak terbukti efektif bahkan berbahaya.

Untuk membantu Anda memilih, berikut 11 pengobatan alternatif kanker yang biasanya aman dan ada bukti yang menunjukkan akalu 11 pengobatan alternatif ini menguntungkan.

Bagaiman pengobatan alternatif membantu Anda?

Pengobatan alternatif kanker tidak akan berperan untuk menyembuhkan kanker, tetapi bisa membantu mengatasi tanda dan gejala-gejala yang disebabkan oleh kanker dan pengobatan kanker.

Tanda-tanda dan gejala-gejala seperti kecemasan, kelelahan, mual dan muntah, rasa sakit, susah tidur, dan stres bisa dikurangi dengan menggunakan pengobatan alternatif.

Anda bisa menggunakan pengobatan alternatif kanker sebagai pelengkap pengobatan dari dokter, bukan sebagai pengganti pengobatan medis.

Walaupun pengobatan alternatif kanker seperti akupuntur bisa mengurangi gejala mual atau rasa sakit, tetapi tidak cukup efektif untuk mengganti pengobatan medis dari dokter. Berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan keseimbangan antara pengobatan tradisional kanker dengan pengobatan alternatif kanker.

1. Jika Anda merasa cemas, cobalah pengobatan alternatif seperti hipnotis, pijat, meditasi, serta teknik-teknik relaksasi

2, Jika Anda merasa kelelahan, cobalah berolahraga, pijat, teknik-teknik relaksasi atau yoga

3. Jika Anda mual dan muntah, cobalah akupuntur, aromaterapi, hipnotis, atau terapi musik

4. Jika Anda merasa sakit, cobalah akupuntur, aromaterapi, biofeedback, hipnotis, meditasi, pijat, atau terapi musik

5. Jika Anda mengalami masalah tidur, cobalah berolahraga, teknik-teknik relaksasi, tai chi, atau yoga

6. Jika Anda stres, cobalah aromaterapi, berolahraga, hipnotis, pijat, meditasi, tai chi, atau yoga

Perut Langsing, Kanker Pankreas Enggan Mendekat

Para wanita yang kelebihan berat terutama di bagian perut, sebaiknya ekstra waspada. Mungkin Anda bisa segera berdiet dan berolahraga untuk mengecilkannya. Penelitian terbaru menyebutkan, kecenderungan lemak berlebih di bagian tubuh tersebut memperbesar risiko hingga 70% terhadap kanker pankreas.
Studi tersebut juga membuktikan bahwa kaitan antara obesitas dan kanker terjadi sama besarnya pada perempuan dan laki-laki. Hal itu diungkap Juhua Luo dari institut Karolinska Swedia pada Jurnal Kanker Inggris seperti dilansir Kantor Berita Reuters, baru-baru ini.
“Kami menemukan risiko meningkatnya kanker pankreas terjadi pada wanita yang menderita obesitas pada masa pasca-menopouse, yang memiliki kelebihan berat di sekitar perut. Obesitas adalah masalah yang dapat dicegah, untuk itu penting bagi para wanita menyadari hal itu berisiko tinggi," jelasnya.
Kanker pankreas menempati urutan kelima yang penyebab kematian. Setidaknya 2% dari diagnosa kanker setiap tahunnya. Namun, menurut Universitas Johns Hopkins di Baltimore, yang berhasil bertahan hidup pada tahun pertama kurang dari 5%.
Hingga saat ini penyebab kanker pankreas yang terbanyak yang disebabkan oleh asap rokok dan sakit pankreas kronis. Kini semakin banyak bukti yang mengungkap bahwa risiko kanker tersebut meningkat karena faktor obesitas pada wanita dan pria.

Penelitian terbaru itu merupakan bagian dari Women's Health Initiative, yang melibatkan lebih dari 138.000 wanita yang sudah memasuki menopause di Amerika Serikat selama lebih dari tujuh tahun. Tim peneliti fokus mempelajari hubungan antara obesitas dan kanker pankreas.
Mereka menemukan 251 wanita benar-benar terkena kanker pankreas, sekitar 78 orang dari mereka memiliki pinggul besar. Setelah menyisihkan faktor lain, maka sekitar 70% dari wanita tersebut sekitar 34 orang tercatat memiliki kelebihan lemak di bagian perut terbanyak benar-benar terjangkit. Penemuan juga menunjukan bahwa kelebihan berat di sekitar perut lebih mudah diprediksi penyakit daripada indeks massa badan, ukuran obesitas.
Tim peneliti juga mengatakan, obesitas lebih berisiko terkena kanker pankreas dengan beberapa faktor lainnya seperti pemakaian insulin tingkat tertentu. Terutama, obesitas juga memperbesar kemungkinan untuk terkena penyakit diabetes. “Seperti yang kita ketahui,lemak yang berlebih pada bagian perut berhubungan dengan meningkatnya level insulin, bisa jadi hal itu menjadi penyebab antara obesitas dan kanker pankreas” terang Luo.
Beberapa penilitian sebelumnya menunjukan, obesitas meningkatkan resiko beberapa tipe kanker termasuk payudara dan usus juga serangan jantung dan kondisi lain.

Kanker Leher Rahim

Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.
Memang istilah "kanker" sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati.

Bagaimana pula dengan kanker leher rahim?
Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker lainnya?
Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini.

Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut "Pap smear test", sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.
Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.
Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual.

Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks?
Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi.
Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.

Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
  1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
  2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
  1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
  2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
Resiko untuk terserang kanker:
Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar.
Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar resiko kemungkinan mendapat kanker leher rahim.
Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ?
Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering.
Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama).
Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok.
Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut, mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher rahim ini. Semoga.
Dapatkah anda membayangkan, bagaimanakah perasaan anda jika mengetahui hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda memberikan hasil abnormal? Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda abnormal. Tetapi janganlah terlalu cemas dahulu, karena tidak semua penampakan sel-sel yang abnormal tersebut berarti kanker. Memang 'Pap Smear' dapat mendeteksi kelainan-kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. Paradigma yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya kelainan-kelainan pada pemeriksaan 'Pap Smear', maka akan semakin mudah pula diatasi masalahnya.
Apakah artinya jika 'Pap Smear' anda abnormal.
Hasil 'Pap Smear' dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan 'Pap Smear'. Beberapa faktor yang dapat memberikan indikasi diketemukannya penampakan 'Pap Smear' yang abnormal adalah:
  1. Unsatisfactory 'Pap Smear'
    Pada kasus ini, berarti pegawai di Lab tersebut tidak bisa melihat sel-sel leher rahims anda dengan detail sehingga gagal untuk membuat suatu laporan yang komprehensive kepada dokter anda. Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan 'Pap Smear' pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda.
  2. Jika ada infeksi atau inflamasi
    Kadang-kadang pada pemeriksaan 'Pap Smear' memberikan penampakan terjadinya inflamasi. Ini berarti bahwa sel-sel di dalam leher rahims mengalami suatu iritasi yang ringan sifatnya. Memang kadang-kadang inflamasi dapat kita deteksi melalui pemeriksaan 'Pap Smear', biarpun kita tidak merasakan keluhan-keluhan karena tidak terasanya gejala klinis yang ditimbulkannya. Sebabnya bermacam-macam. Mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, atau karena jamur'. Konsultasikan dengan dokter anda mengenai masalah ini beserta pengobatannya jika diperlukan. Tanyakan kapan anda harus menjalani 'Pap Smear' lagi.
  3. Atypia atau Minor Atypia
    Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika pada pemeriksaan 'Pap Smear' terdeteksi perubahan-perubahan sel-sel leher rahims, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus ini, biasanya hasilnya dilaporkan sebagai 'atypia'. Biasanya terjadinya perubahan penampakan sel-sel tersebut dikarenakan adanya peradangan, tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk membuat suatu diagnosa yang definitif tidak memungkinkan pada tahap ini, dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk menjalani pemeriksaan lagi dalam waktu enam bulan. Pada umumnya, sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, adalah sangat penting bagi anda untuk melakukan 'Pap Smear' lagi untuk memastikan bahwa kelainan-kelainan yang tampak pada pemeriksaan pertama tersebut adalah gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan menghasilkan hasil yang sama maka anda mungkin disarankan untuk menjalani kolposkopi.
Apakah kolposkopi itu?
Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher rahims oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan 'Pap Smear'. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam vagina dan memberi warna saluran leher rahims dengan suatu cairan yang membuat permukaan leher rahims yang mengandung sel-sel yang abnormal terwarnai.. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher rahims melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang kuat dengan pembesaran yang tinggi.
Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat. Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan kolposkopi anda.

Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda?
Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan 'Pap Smear' anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda. Tetapi jika sedang dalam pengobatan penyembuhan, sebaiknya tanyakanlah kepada dokter anda kapan anda dapat melakukan hubungan sanggama lagi dan seberapa seringnya hubungan tersebut.

Perlukah dilakukan pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya pengobatan?
Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan 'Pap Smear' setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Jika setelah tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasil 'Pap Smear' anda normal, ini berarti anda telah dapat dinyatakan sembuh, dan anda dapat melakukan pemeriksaan 'Pap Smear' tersebut setiap tahun sekali secara kontinyu.

Minum Teh Sangat Panas Tingkatkan Risiko Kanker

Meminum teh panas pada temperatur 70 dejarat Celsius atau lebih kemungkinan besar meningkatkan risiko kanker tenggorokan, demikian pernyataan beberapa peneliti Iran pada Kamis (26/3).

Penelitian itu, yang disiarkan di dalam British Medical Journal, dilakukan di Iran utara, tempat sejumlah besar teh panas dikonsumsi setiap hari.

Kanker osophagus (kerongkongan) menewaskan lebih dari 500.000 orang di seluruh dunia setiap tahun dan "oesophageal squamous cell carcinoma" (OSCC) adalah jenis yang paling umum.

Beberapa studi terdahulu telah mengaitkan alkokol dan tembakau dengan kanker tenggorokan, yang lebih umum menyerang pria dibandingkan wanita, dan kini meminum minuman panas juga diduga menyebabkan kanker semacam itu, kata penelitian tersebut, demikian laporan kantor berita resmi China, Xinhua.

Provinsi Golestan di Iran utara memiliki angka OSCC paling tinggi di dunia, tapi konsumsi alkohol dan angka perokok rendah, dan kaum perempuan memiliki kemungkinan diagnosis yang sama dengan kaum pria.

Namun minum teh tersebar luas di daerah tersebut, jadi para peneliti menetapkan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan antara kebiasaan minum teh dan risiko oesophageal squamous cell carcinoma.

Mereka meneliti kebiasaan minum teh sebanyak 300 orang yang diagnosis menderita OSCC dan satu kelompok pembanding sebanyak 571 pria dan wanita dari daerah yang sama.

Hampir semua peserta minum teh hitam secara rutin, dan rata-rata mengkonsumsi lebih dari satu liter teh setiap hari.

Dibandingkan dengan meminum teh hangat atau suam kuku pada temperatur 65 derajat Celsius atau kurang, meminum teh panas, antara 65 dan 68 derajat Celsius, berkaitan dengan dua kali resiko kanker tenggorokan, dan meminum teh yang sangat panas pada 70 derajat Celsius atau lebih berkaitan dengan peningkatan delapan kali lipat.

Kondisinya sama, dibandingkan dengan meminum teh empat menit atau

lebih setelah dituangkan, meminum teh kurang dari dua menit setelah dituangkan berkaitan dengan risiko lima kali lipat lebih tinggi.

"Hasil kami memperlihatkan peningkatan kuat resiko OSCC yang berhubungan dengan meminum teh panas atau sangat panas," kata para peneliti itu. Mereka menyarankan orang mesti menunggu beberapa menit sebelum meminum satu satu gelas teh yang baru diseduh dengan air mendidih.

Laporan itu juga memberi dukungan kepada pendapat bahwa cedera karena tersengat hawa panas mungkin menjadi penyebab kanker "epithelium", kendati cara panas meningkatkan perkembangan tumor belum diketahui.

Makanan Goreng Memicu Kanker?

Pengobatan Ustadz Galih Gumelar - Di bagian bawah situs ini telah dua tahun lebih tercantum analisa Prof. Dr. dr. Li Peiwen (seorang dokter medis ahli kanker sekaligus pakar pengobatan tradisional Tiongkok) tentang mengapa angka kejadian kanker di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan Cina. Karena orang Indonesia suka sekali makan gorengan, katanya. Dari kerupuk, pisang goreng, singkong goreng, tempe goreng, ayam goreng, kentang goreng, nasi goreng... pokoknya tiada hari tanpa makan makanan goreng.

Hmm... mengapa gurihnya makanan goreng dapat memicu timbulnya kanker?

Eden Tareke dkk dari Universitas Stockholm, Swedia, pada tahun 2002 mengumumkan hasil penelitiannya mengenai akrilamida, karsinogen yang terbentuk pada makanan yang dipanaskan.

Menurut penelitian itu, makanan kaya karbohidrat seperti kentang, singkong, ubi, pisang, nasi, dll jika digoreng akan terurai, kemudian bereaksi dengan asam amino menghasilkan senyawa karsinogenik (pemicu kanker) yang bernama akrilamida. Demikian juga makanan yang dipanggang. Sedang makanan mentah, direbus, atau dikukus tidak mengalami reaksi semacam itu, sehingga tidak menghasilkan akrilamida. Kalaupun ada, kadarnya sangat kecil.

Penelitian terhadap tikus percobaan menunjukkan bahwa akrilamida menimbulkan tumor, merusak DNA, merusak syaraf, mengganggu tingkat kesuburan, dan mengakibatkan keguguran. Seporsi kentang goreng yang dimasak pada suhu 220 oC mengandung akrilamida kurang-lebih 2.500 mikrogram. Pada tikus percobaan, jumlah ini sudah menimbulkan mutasi gen. Apa jadinya kalau tiap hari kita makan kentang goreng, ote-ote, kerupuk, pisang goreng, singkong goreng, tempe goreng, maupun gorengan-gorengan lain?

Waahh.... begitu ya? Pantas dokter-dokter selalu menganjurkan kita untuk menghindari goreng-gorengan. Lantas, apa berarti kita sama sekali tidak boleh makan makanan yang digoreng? Boleh kok, asal tidak terlalu banyak dan tahu kiat sehatnya. Karena bagaimanapun minyak juga dibutuhkan dalam metabolisme tubuh kita, dalam jumlah tidak lebih dari 5-10 ml/hari (1-2 sendok makan). Lalu bagaimana kiat sehatnya?

Menggoreng Sendiri

Salah satu kiat sehat makan makanan goreng adalah dengan cara menggoreng sendiri makanan tersebut. Dengan menggoreng sendiri kita dapat selalu menggunakan minyak baru. Minyak yang belum pernah dipakai untuk menggoreng diharapkan masih terbebas dari akrilamida maupun zat-zat karsinogenik lainnya. Juga, kita dapat mengatur suhu minyak pada waktu menggoreng agar tidak terlalu panas dan mengangkat hasil gorengan saat matangnya sedang, sebelum terlalu coklat apalagi gosong.

Suhu minyak pada saat menggoreng dengan api sedang, rata-rata 180-220 oC. Semakin rendah suhunya, semakin sedikit akrilamida yang terbentuk. Sebaliknya, semakin panas semakin banyak akrilamida-nya. Selain itu, minyak goreng yang dipanaskan terlalu tinggi akan teroksidasi dan terpolimerisasi menghasilkan zat-zat radikal bebas dan minyak trans (trans fatty acid) yang berbahaya bagi kesehatan dan memicu kanker.

Minyak goreng berubah menjadi minyak trans ditandai den keluarnya asap dari penggorengan, berubahnya warna menjadi lebih gelap, baunya tengik/menyengat, cairannya lebih kental, serta menyebabkan gatal/iritasi tenggorokan. Namun minyak trans juga ada yang alami tanpa melalui proses penggorengan, yakni pada lemak hewan memamah biak.

Minyak goreng bekas pakai (jelantah), kalau dipakai ulang lebih cepat rusak dibanding minyak baru. Lebih mudah berasap dan lebih cepat menghitam walaupun suhunya belum terlalu panas.

Kebiasaan penjual makanan goreng adalah menggunakan minyak yang sangat banyak, sangat panas (bisa sampai 300 oC), dengan api besar (berulang-ulang sampai hitam), sehingga didapatkan hasil gorengan yang renyah dan kering. Lebih asyik kriuk-kriuk memang, tapi lebih banyak juga senyawa karsinogenik yang menjadi “bonus”-nya.

Makanan yang digoreng akan menyerap minyak di sekitarnya. Makanan tersebut menjadi berminyak, dan senyawa-senyawa karsinogenik di dalam minyak pun turut masuk ke dalam tubuh kita.

Dengan menggoreng sendiri, kita dapat mengatur agar suhunya tidak terlalu panas, yakni menggunakan api kecil, serta menggunakan sedikit minyak agar tidak terlalu banyak akrilamida maupun senyawa karsinogenik lain yang terbentuk dan ikut terserap ke dalam makanan. Dan jangan lupa sebelum makan, sisa-sisa minyak yang menempel pada makanan kita serap dulu menggunakan kertas tisu.

Tetapi kiat menggoreng sendiri dan membatasi jumlah makanan goreng yang dimakan sama sekali belum cukup untuk dapat mencegah kanker. Apalagi kalau sudah terkena kanker, mesti lebih hati-hati lagi. Minyak goreng yang digunakan pun harus aman.


Bagaimana Bawang Putih Melawan Kanker?

Pengobatan Ustadz Galih Gumelar - Dalam masyarakat modern bawang putih (Allium sativum) dipercaya dapat mencegah serangan jantung, penggumpalan darah, menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, kadar gula darah, mengurangi tukak lambung, penawar racun, pembunuh bakteri/jamur/parasit, pengikat radikal bebas, dan banyak lagi yang lain. Benarkah bumbu masakan sehari-hari ini dapat menyembuhkan kanker juga?
Berbagai studi memang menunjukkan kemampuan bawang putih dalam mencegah dan mengobati kanker, terutama yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia berbahaya, seperti kanker prostat, perut, kolorektal (usus dan dubur), payudara, liver, kulit, dan paru-paru.


Zat-zat aktif dalam bawang putih antara lain vitamin A, B, C, kalsium, potasium, besi, karoten, dan selenium. Yang paling dominan dalam memerangi kanker adalah komponen allyl sulfur seperti diallyl sulfide, diallyl disulfide, diallyl trisulfide, S-allyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, allicin, dan ajoene. Zat-zat tersebut mencegah pembentukan dan pengaktifan nitrosamin di dalam tubuh, juga memblokir aflatoxin, azoxymethane, benzo(a)pyrene, dan lain-lain, yang kesemuanya merupakan zat karsinogen (pemicu kanker).
Pada tahap berikutnya komponen-komponen tersebut dapat mencegah mutasi gen, menghambat proliferasi (pertumbuhan/pembelahan) sel-sel kanker, memperbaiki struktur DNA yang rusak, bahkan merangsang sel kanker untuk bunuh diri (apoptosis).
Di sisi lain bawang putih juga berperan sebagai antioksidan, mengeluarkan racun dari dalam tubuh, dan membunuh kuman Helicobacter pylori yang dapat memicu berbagai macam kanker perut.
Cara Mengkonsumsi
Sudah tentu kerja zat-zat aktif bawang putih itu tergantung pada banyak hal, misalnya tanah di mana bawang putih itu tumbuh (berpengaruh pada kadar zat-zat aktif bawang putih), komposisi zat makanan lain yang dikonsumsi bersamaan dengannya, juga cara mempersiapkan dan mengkonsumsi bawang putih itu sendiri. Kombinasi dengan selenium, asam lemak tertentu (misal asam linoleat), dan vitamin A, dapat meningkatkan kemampuan bawang putih untuk menghambat proliferasi dan meningkatkan apoptosis.
Tetapi perlu disadari bahwa proses pengolahan bawang putih dapat mematikan daya kerja zat-zat antikanker itu. Satu menit saja diproses dalam microwave, hilanglah khasiat bawang putih sebagai antikanker. Begitu juga kalau dipanaskan dalam proses pemasakan lain. Jadi bagaimana? Haruskah bawang putih itu ditelan mentah-mentah?
Ternyata sederhana saja. Hancurkan bawang putih (digeprak, diiris tipis, atau diuleg) kemudian biarkan selama 15 menit sebelum dimasak (digunakan sebagai bumbu masak). Dalam waktu 15 menit itu terjadi reaksi kimia yang mengaktifkan zat-zat antikanker golongan allyl sulfur di atas, yang tidak rusak walau dimasak. Tetapi kalau setelah dihancurkan langsung dimasak, reaksi kimia itu tidak terjadi, otomatis khasiat antikankernya hilang.
Kalau mau, bawang putih juga boleh dikonsumsi mentah. Tapi tetap saja harus dihancurkan dulu dan dibiarkan selama 15 menit. Lalu bagaimana kalau bawang akan disajikan utuh, misalnya dalam acar? Cukup kupas kemudian potong sedikit ujung-ujungnya. Lumayan, masih memiliki khasiat antikanker walau tidak sebagus kalau dihancurkan.
Potensi Bahaya
Mudah sekali bukan, menggunakan bawang putih untuk pencegahan dan pengobatan kanker? Harganya murah dan mudah didapat pula. Tetapi waspadalah, bukan berarti bawang putih boleh dikonsumsi sembarangan. Jangan mengira bahwa semakin banyak mengkonsumsi bawang putih semakin baik hasilnya.
Dosis yang disarankan untuk konsumsi bawang putih adalah 4-5 gram bawang putih segar/hari (kira-kira 1-2 siung). Kalau terlalu banyak, selain menimbulkan bau tidak sedap pada nafas dan kulit, kadang menimbulkan alergi, gangguan pencernaan (muntah, diare, iritasi, produksi gas berlebihan), asma bronkial, dermatitis, mengurangi kadar protein dan kalsium dalam darah, juga mengurangi produksi sperma.
Terlalu banyak bawang putih meningkatkan resiko perdarahan karena kemampuannya dalam mencegah pembekuan darah. Karena itu pada penderita yang hendak atau baru saja menjalani pembedahan, konsumsi bawang putih sebaiknya dibatasi.
Bawang putih juga meningkatkan kerja enzim-enzim dalam hati untuk membuang racun dari dalam tubuh. Pada orang sehat kemampuan ini sangat bermanfaat, tetapi hati-hatilah, dia juga bisa membuang obat-obat yang Anda telan dan obat-obat kemoterapi . Pengobatan Anda menjadi sia-sia, bukan? Karena itu, kalau Anda ingin menambah konsumsi bawang putih atau menggunakan produk suplemennya, konsultasilah dulu dengan ahlinya.