Minggu, 16 Agustus 2009

Struma Ovarii

Struma Ovarii
Latar Belakang
Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Struma ovarii pertama kali dikenal pada tahun1899 dan benar-benar jarang, dengan hanya 150 kasus yang dilaporkan di kepustakaan kedokteran. Karena sifat alamiah jaringan tiroid pada ovarium, maka definisi keganasan dan manajemen struma telah diperdebatkan oleh mereka yang percaya bahwa tumor menyerupai ovarium versus neoplasma tiroid.

Struma ovarii didefinisikan sebagai keberadaan tumor ovarium (ovarian tumor) yang mengandung jaringan tiroid sebagai predominant cell type. Mereka secara khas hadir sebagai bagian dari teratoma namun adakalanya ditemukan dengan kistadenoma musinosa atau serosa (serous or mucinous cystadenomas).

Perubahan (transformation) menuju keganasan jarang terjadi, namun biasanya didefinisikan pada kriteria histologis. Benign strumosis merupakan varian yang jarang dari jaringan tiroid matang yang tertanam di seluruh rongga perut (peritoneal cavity). Strumal carcinoid didefinisikan sebagai keberadaan jaringan carcinoid di dalam struma dan sangat jarang.

Pathophysiology

Pada pemeriksaan makroskopis, struma berwarna coklat atau green-brown dan keras, padat (solid), namun dapat juga sebagian atau keseluruhannya kistik, yang terisi oleh cairan gelatinous (seperti agar-agar). Ovarium kontralateral dapat berisi teratoma lainnya, namun struma jarang bilateral. Sebagian besar jaringan struma tidaklah aktif secara fungsional, dan kasus-kasus yang berhubungan dengan tirotoksikosis dapat terjadi karena stimulasi otoimun dari kelenjar tiroid normal.

Frekuensi

Amerika Serikat
Sekitar 0,8-3% teratoma mengandung jaringan tiroid fungsional atau jaringan tiroid yang menempati sebagian besar massa (thyroid tissue occupying most of the mass). Mereka kemudian diklasifikasikan sebagai suatu struma ovarii. Sekitar 15% teratoma memiliki suatu pusat (focus) jaringan tiroid yang kecil dan nonsignificant.

Mortalitas/Morbiditas

Keganasan (malignancy) didefinisikan oleh berbagai kriteria pada berbagai penelitian yang berbeda, secara prinsip berbeda dengan pengklasifikasian struma baik pada kanker tiroid maupun pada kanker ovarium. Berbagai tipe tumor lainnya, seperti tumor Brenner atau cystadenoma, dapat juga ditemukan dengan struma.
* Perubahan menjadi ganas (malignant) dapat terjadi pada sekitar sepertiga kasus.
* Penyebaran metastatik, yang mengikuti pola kanker ovarium, terjadi pada sekitar 5% kasus yang ganas.

Ras

Karena kasusnya yang jarang, maka belum ada kejelasan predileksi ras untuk struma ovarii.

Usia

* Dekade kelima dan keenam merupakan frekuensi puncak dari usia terjadinya struma ovarii.
* Struma ovarii jarang terjadi sebelum masa remaja (puberty).

Manifestasi Klinis

History
Sebagian besar struma ditemukan saat pemeriksaan patologis dari massa pelvis yang dipotong (excised). Penderita dengan struma secara khas akan datang dengan gejala-gejala terdapat massa di pelvis (the symptoms of a pelvic mass), seperti: nyeri, ada tekanan, dan menstruasi (haid) yang tidak teratur.
* Hanya 8% pasien dengan struma yang datang clinical hyperthyroidism. Hubungan (asosiasi) dan abnormalitas fungsi tiroid yang signifikan terlihat pada 25-33% pasien.
* Efusi pleura dan ascites terkadang ditemukan.

Pemeriksaan Fisik
* Struma selalu ditemukan sebagai massa pelvis, yang dapat dipalpasi pada pemeriksaan fisik, tergantung ukuran dan lokasinya. Sekitar 15% pasien disertai dengan pembesaran kelenjar tiroid.

Diagnosis Banding

1. Hyperthyroidism
2. Massa pelvis (pelvic mass)

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
1. Hitung darah lengkap (complete blood count)
2. Golongan darah dan screen
3. Tes cancer antigen 125 (CA125) biasanya dilakukan pada pasien dengan massa pelvis yang padat/solid.
4. Tes fungsi tiroid hanya dilakukan hanya pada pasien dengan symptomatic hyperthyroidism.

Imaging Studies
1. Triple-contrast CT scan pada perut (abdomen) dan pelvis untuk mengevaluasi luasnya (extent) penyakit dan keterlibatan pembuluh limfe (lymph nodes) dan struktur-struktur yang berdekatan lainnya (misal: usus).
2. Pelvic sonography dimungkinkan (optional) jika CT scan telah dilakukan.
3. Mammography sebaiknya dilakukan pada pasien dengan massa pelvis yang asalnya belum diketahui.
4. Radiografi dada pada pasien yang terindikasi.
5. Pada kasus-kasus tertentu, evluasi preoperative dengan uptake sodium iodide I-123 telah dilakukan untuk mendemonstrasikan thyroid uptake pada massa pelvis.

Tes-tes Lainnya
1. Papanicolaou test.
2. Iodine-131 scanning
o Untuk massa yang berukuran lebih besar dari 5 cm atau pada pasien curiga (suspected) struma.
o Untuk mengevaluasi jaringan tiroid aktif di pelvis atau abdomen.
3. Sigmoidoscopy atau colonoscopy untuk mengevaluasi keterlibatan usus jika triple-contrast CT scan tidak tersedia atau jika diduga ada keterlibatan usus.

Prosedur
* Thoracentesis
o Lakukanlah prosedur ini pada pasien dengan efusi pleura ganas (malignant pleural effusion).
o Sitologi dapat memperjelas adenocarcinoma pada pola sel-sel tiroid ganas.

Penemuan Histologis
Pemeriksaan patologis menyatakan jaringan tiroid sebagai komponen utama teratoma. Perubahan ganas jaringan tiroid dapat berpola papillary, follicular, atau campuran (mixed), dan dapat termasuk elemen mucinous cystadenocarcinoma, Brenner tumor, carcinoid, atau melanoma. Birefringent crystals of calcium monohydrate tampak pada sebagian besar pasien, yang dipertimbangkan spesifik untuk tumor thyroid origin. Pewarnaan immunohistochemical untuk thyroglobulin, triiodothyronine (T3), dan thyroxine (T4) dapat mengkonfirmasikan diagnosis. Jarang terjadi vascular invasion.

Penatalaksanaan

Medical Care
* Ablasi dengan iodine-131 telah direkomendasikan sebagai terapi tambahan (adjunctive) jika pemeriksaan patologis atau staging menunjukkan perubahan menuju ganas (malignant transformation).
* Terapi ulangan masih bersifat therapeutic jika diketahui kambuh lagi (recurrence).

Terapi Pembedahan (Surgical Care)
Khusus bagian ini, kami kutipkan pemikiran asli (in English) Bradford W Fenton, MD, PhD, FACOG, Clinical Assistant Professor, Northeast Ohio Universities College of Medicine; Faculty, Obstetrics and Gynecology Residency Training Program, Summa Hospitals Department of Obstetrics and Gynecology; Medical Director, Pelvic Pain Specialty Center, dan American College of Obstetricians and Gynecologists

Definitive therapy depends on the extent of preoperative disease and the future childbearing wishes of the patient.
* Since most cases are unilateral and jinak (benign), simple oophorectomy is appropriate for most patients.
* If the contralateral ovary is involved or if the patient has finished childbearing, total hysterectomy with bilateral salpingo-oophorectomy is appropriate.
* If evidence of peritoneal metastasis is present, appropriate debulking is indicated. In patients with thyroid involvement, a concomitant thyroidectomy has been advocated.
* Preoperative details
o Symptoms of thyroid involvement are rare, thus preoperative thyroid testing or thyroid scanning is unlikely to have occurred.
o Most cases are found incidentally.
* Intraoperative details
o Most cases are found as part of a mature teratoma.
o Standard surgical resection is sufficient.
* Postoperative details
o Postoperative changes in thyroid function can range from hypothyroidism to thyroid storm.
o Stimulating antibody release has been implicated in hyperthyroid cases.

Komplikasi

* Perubahan yang berarti (significant) pada fungsi tiroid dapat terjadi pada periode immediate perioperative.
Prognosis
* Pada mayoritas pasien, struma itu jinak (benign), dan prognosisnya baik sekali (excellent). Bahkan pada kasus-kasus ganas, adjuvant iodine-131 ablation dengan surgical extirpation terbukti berefek menyembuhkan (curative).
* Kambuh lagi (recurrence) dapat dideteksi menggunakan iodine-131 scanning, dan mengulang iodine radioablation dapat memicu keadaan "extended disease-free survival".

Further Inpatient Care

* Untuk pasien dengan struma yang terjadi di teratoma yang matang (mature), standard surgical follow-up care telah mencukupi.
* Untuk pasien dengan malignant transformation dan vascular invasion, iodine-131 scanningThyroidectomy dapat dipertimbangkan, dan ablasi jaringan tiroid yang aktif menggunakan iodine-131 telah direkomendasikan (advocated).

Tahukah Anda?

* Karena struma ovarii sangat jarang ditemukan, maka belum ada konsensus pada pengelolaannya (treatment). Setiap kasus sebaiknya dikelola secara perseorangan (individually).

Bacaan Lebih Lanjut

1. Dardik RB, Dardik M, Westra W. Malignant struma ovarii: two case reports and a review of the literature. Gynecol Oncol. Jun 1999;73(3):447-51.

2. Ihalagama IR, Hewavisenthi SJ, Wijesinghe PS. Pregnancy following treated malignant struma ovarii. Ceylon Med J. Sep 2004;49(3):90-1.

3. Utsunomiya D, Shiraishi S, Kawanaka K. Struma ovarii coexisting with mucinous cystadenoma detected by radioactive iodine. Clin Nucl Med. 2003;28(9):725-7.

4. Zakhem A, Aftimos G, Kreidy R. Malignant struma ovarii: report of two cases and selected review of the literature. J Surg Oncol. Jan 1990;43(1):61-5.

5. Roth LM, Talerman A. The enigma of struma ovarii. Pathology. Feb 2007;39(1):139-46.
sebaiknya dilakukan untuk mengetahui lokasi metastases yang aktif.

Struma (Pembesaran Kelenjar Gondok)


Pengobatan Ust.Galih Gumelar - Struma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormaon tiroid dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar – debar, keringat, gemetaran, bicara jadi gagap, mencret, berat badan menurun, mata membesar, penyakit ini dinamakan hipertiroid (graves’ disease). Ada juga struma yang tidak menimbulkan gejala seperti itu bahkan tidak ada gejala sama sekali sehingga pasien datang berobat hanya karena keluhan merasa takut atau risih karena gondoknya membesar, hal ini bisa disebabkan oleh cairan tiroid (kista tiroid) dan kanker kelenjar tiroid. Struma juga bisa disebakan oleh asupan mineral yodium yang kurang dalam waktu yang lama (gondok endemik). Pemeriksaan yang dilakukan adalah mengetahui dulu status horman tiroid dengan pemeriksaan FT4 dan TSH, USG kelenjar tiroid dan scanning kelenjar tiroid. Pengobatan dari struma ini tergantung dari status horman tiroid (hipertiroid, eutiroid atau hipotiroid), dari USG apakah mengandung cairan (kista tiroid) dan dari scanning tiroid (HOT atau COLD) nodul.

STRUMA NODOSA NON TOKSIK. (PEMBESARAN KEL, TIROID)

STRUMA NODOSA NON TOKSIK

PENGERTIAN
Pengobatan Ust.Galih Gumelar - Struma nodosa non toksik merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang teraba sebagai suatu nodul ,tanpa disertai tanda – tanda hipertiroidisme,berdasarkan jumlah nodul ,dibagi :
• Struma mononodosa non toksik
• Struma multinodosa nontoksik

Berdasarkan kemampuan menangkap iodium radioaktif,nodul dibedakan menjadi : nodul dingin ,nodul hangat,nodul panas,

Sedangkan berdasarkan konsistensinya ,nodul dibedakan menjadi ;nodul lunak ,nodul kistik, nodul keras,nodul sangat keras,




DIAGNOSIS
Anamnesis :
• Sejak kapan benjolan timbul
• Rasa nyeri spontan atau tidak spontan ,berpindah atau tetap
• Cara membesarkanya : cepat atau lambat
• Pada awalnya berupa satu benjolan yang membesar menjadi beberapa benjolan atau hanya pembesaran leher saja
• Riwayat keluarga
• Riwayat penyinaran daerah pada waktu kecil/muda
• Perubahan suara
• Gangguan menelan ,sesak nafas
• Penurunan berat badan
• Keluhan tirotoksikosis

Pemeriksaan fisik ;
• Umum
• Local ;
o Nodul tunggal atau majemuk,atau difus
o Nyeri tekan
o Konsistensi
o Permukaan
o Perlekatan pada jaringan sekitarnya
o Pendesakan atau pendorongan trakea
o Pembesaran kelenjar getah bening regional
o Pemberton’s sign

Penilaian risiko keganasan :
Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang mengarahkan diagnostic penyakit tiroid jinak ,tetapi tak sepenuhnya menyingkirkan kemungkinan kanker tiroid :
• Riwayat keluarga dengan struma nodosa atau difusi jinak
• Riwayat keluarga dengan tiroiditis hashimoto atau penyakit tiroid autoimun,
• Gejala hipo atau hipertiroidisme
• Nyeri berhubungan dengan nodul
• Nodul lunak, mudah degerakan
• Multinodul tanpa nodul yang dominant ,dan konsistensi sama.

namnesis dan pemeriksaan fisik yang meningkatkan kecurigaan kearah keganasan tiroid :
• Umur 70 tahun
• Gender laki- laki
• Nodul disertai disfagi ,serak atau obstruksi jlan napas
• Pertumbuhan nodul cepat ( beberapa minggu – bulan )
• Riwayat radiasi daerah leher waktu usia anak – anak atau dewasa ( juga meningkatkan insiden penyakit nodul tiroid jinak )
• Riwayat keluarga kanker tiroid meduler
• Nodul yang tunggal ,berbatas tegas ,keras,irregular dan sulit digerakan
• Paralysis pita suara
• Temuan limpadenofati servikal
• Metastasis jauh ( paru-paru ),DLL

Langkah diagnosis I :TSHs FT4
Hasil : non –toksis – langkah diagnostic H :BAJAH nodul tiroid
Hasil ; A ganas
B curiga
C jinak
D tak cukup /sediaan tak representative

DIAGNOSIS BANDING
• Struma nodosa yang terjadi pada peningkatan kebutuhan terhadap tiroksin saat masa pertumbuhan ,pubertas laktasi,menstruasi,kehamilan menopause,infeksi,stes lain .
• Tiroiditis akut
• Tiroiditis subakut
• Tiroiditis kronis,limpositik (hashimoto),fibrous-invasif ( riedel )
• Simple goiter
• Struma endemic
• Kista tiroid,kista degenerasi
• Adenoma
• Karsinoma tiroid primer,metastatik
• Limfoma

PEMEIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium : T4 atau T3, dan TSHs
• Biosi aspirasi jarum halus ( BAJAH ) nodul tiroid
o Bila hasil laboratorium; non –toksik
o Bila hasil lab,(awal ) toksik,tetapi hasil scan : cold nodule – syrat sudah menjadi eutiroid,
• USG tiroid
o Pemantau kasus nodul yang tidak diopersi
o Pemendu pada BAJAH
• Sidik tiroid :
o Bila klinis ganas,tetapi hasil sitologi dengan BAJAH ( 2 X );jinakm ,
o Hasil sitologi dengan BAJAH : curiga ganas
• Petanda keganasan tiroid ( bila ada riwayat keluarga dengan karsinoma tiroid medular,diperiksakan kalsitonik)
• Pemeriksaaan antitiroglobulin bila TSHs meningkat,curiga penyakit hashimoto

Sabtu, 01 Agustus 2009

Maksimalkan Kinerja Otak

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Sudah sejak awal milenium ini, beberapa penelitian semakin membuktikan mengenai adanya hubungan erat antara musik dengan otak manusia. Pada tahun 1960, sebuah institut musik didirikan di Hungaria. Hasilnya, para murid di sana mendapat hasil yang luar biasa dalam pelajaran akademiknya. Kemudian, Belanda menyusul pada tahun 1968 dengan menyusun kurikulum musik bagi para siswa. Tak ketinggalan, Jepang mengikuti. Sebuah laporan ilmiah mengatakan bahwa sekolah-sekolah di Amerika yang memiliki siswa-siswa paling berprestasi adalah sekolah yang menyisihkan 20%-30% anggarannya di bidang seni, khususnya seni musik. Promosi seputar manfaat musik bagi kecerdasan sangat gencar beredar. Bahkan, kita pun kini bisa menstimulasi kecerdasan anak sejak masih di dalam kandungan.

Tetapi, sebenarnya kelebihan musik tidaklah berhenti sampai di situ. Masih ada beragam manfaat lainnya yang layak kita maksimalkan. Gunakan musik dalam keseharian kita untuk:

Meningkatkan konsentrasi. Sedang dilanda penasaran saat membaca novel kesayangan, namun pikiran kerap melayang kemana-mana. Mencoba berkonsentrasi, tetapi tetap tidak bisa juga. Solusi dari Stanford University School of Medicine untuk masalah klasik ini: Bacalah sambil mendengarkan musik!

Studi yang dilakukan oleh universitas tersebut menemukan bahwa suara musik dapat menyentuh bagian otak yang mengatur konsentrasi dan membuatnya bekerja lebih giat. Ini terlihat jelas pada gambaran yang diperoleh dari FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging). Terbukti, jika musik yang dimainkan adalah musik klasik jaman Barok, maka otak akan bekerja dengan maksimal. Berbagai informasi yang berada di dalam otak akan diatur dengan lebih rapi dan teratur.

Mengusir emosi negatif. Hati sedang jengkel, marah, atau stres karena mengalami banyak masalah? Putar saja CD kesukaan. Musik dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang diproduksi oleh bagian hipotalamus di otak, demikian menurut Don Campbell, seorang peneliti internasional sekaligus pengajar dan penulis buku Heal Your Self with Music. Berfungsi sebagai painkiller alami, endorfin dapat membangkitkan rasa senang dan mengusir semua perasaan negatif yang kerap kita alami dalam kehidupan sehari-hari.

Membuat awet muda. Satu lagi manfaat endorfin: Hormon yang satu ini juga dapat meningkatkan mood untuk bercinta. Sebuah penelitian dilakukan selama 10 tahun dan melibatkan 3500 orang, yang dikepalai oleh Dr. David Weeks, seorang ahli bidang neuro-psikologi di Edinburgh Hospital. Hasilnya menyebutkan bahwa wanita dan pria yang berhubungan seks sebanyak 4-5 kali dalam seminggu, terlihat 10 tahun lebih muda dibanding mereka yang melakukannya dua kali dalam seminggu.

"Seks yang berkualitas membuat kita bahagia. Dan kebahagiaan dapat membuat kita awet muda," demikian menurut David Weeks.

Menyembuhkan insomnia. Sulit tidur akhir-akhir ini? Jangan-jangan ada masalah dengan kadar hormon melatonin yang diproduksi oleh bagian pinealocita di otak. Melatonin adalah hormon yang dapat membuat kita mengantuk. Kekurangan melatonin bisa menyebabkan insomnia. Tetapi jangan khawatir. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Leonid Kayumov, asisten profesor di Departemen Psikiatri, University of Toronto, ritme dan irama dari musik dapat memicu produksi hormon melotonin sehingga kondisi kita menjadi lebih rileks dan otak jadi lebih tenang.

Meningkatkan semangat olahraga. Musik bisa menciptakan suasana yang membangkitkan semangat dan kebersamaan. Termasuk semangat dan kebersamaan dalam berolahraga. Itulah hasil penelitian terbaru dari Hampden-Sydney College di Virginia, Amerika Serikat. Sesi olahraga menjadi lebih menyenangkan dengan bantuan musik. Akhirnya, kita pun jadi lebih semangat menjalaninya. Menurut Costas Karageorghis, PhD, seorang ahli di bidang psikologi olahraga di Brunel University, London, musik dapat menciptakan suasana ceria. Seperti bebauan, irama musik dapat masuk hingga ke relung otak yang terdalam, yang bahasa verbal paling indah di dunia pun tak mampu melakukannya.

Costas juga berpesan, musik dengan irama menghentak adalah jenis musik terbaik jika pilihan olahraga Anda adalah kardio, Thai boxing, bersepeda gunung, atau jenis olahraga berirama keras lainnya.

Mengasah pendengaran. Sebuah studi terbaru meneliti dua kelompok relawan yang duduk dalam ruang gelap. Mereka diminta mendengarkan suara "bip" yang datang dari segala arah secara acak, sekaligus memperhatikan kilatan-kilatan cahaya yang juga datang secara acak. Hasilnya, mereka yang bisa menebak hampir semua arah suara dan cahaya dengan tepat adalah mereka yang berprofesi sebagai konduktor selama lebih dari 10 tahun. Telinga dan otak mereka telah terlatih mendengarkan musik sambil memperhatikan lingkungan sekitarnya. Terbukti bahwa mereka juga adalah pendengar yang baik ketika menyimak suatu cerita.

Penanganan Anak Hiperaktif

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Anak yang selalu bergerak dan sulit berkonsentrasi sering dicap sebagai anak nakal. Padahal, dalam dunia psikiatri, mereka dikenal sebagai attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Menurut National Institute of Mental Health di Amerika, perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan dengan ADHD adalah 3:1.

Namun, beberapa ahli jiwa menganggap terdapat ADHD yang sama banyak antara anak perempuan dengan dan anak laki-laki. Hanya, anak perempuan tidak terdiagnosis sesering anak laki-laki karena anak perempuan kurang mengganggu dan gejalanya masih terkendali sampai usia lebih tua.

ADHD dapat menyebabkan gangguan kemampuan akademik dan interaksi sosial dengan teman. Ini karena anak ADHD tak mampu mengendalikan dan mengatur tingkah lakunya. Lebih parah lagi, penyalahgunaan alkohol dan obat, depresi dan gangguan mental lainnya, kenakalan remaja, serta problem dalam pekerjaan.

Kondisi hubungan relasi sosial yang buruk ini menimbulkan peningkatan kondisi stres pada orangtua. Bahkan, hal itu bisa mengakibatkan persepsi orangtua terhadap dirinya sendiri menjadi buruk dan merasa tak mampu berperan sebagai orangtua yang baik.

Penanganan ADHD harus melalui terapi komprehensif yang meliputi:

1. Terapi Farmakologi
Rencana pengobatan harus dibuat secara individual, tergantung gejala dan efeknya terhadap kehidupan sehari-hari. Penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa kombinasi obat dan terapi lain memberi hasil paling baik.

Pengobatan diberikan bila gejala impulsivitas, agresivitas, dan hiperaktivitas cukup berat sehingga menyebabkan gangguan di sekolah, di rumah, atau hubungan dengan teman. Pengobatan bertujuan menghilangkan gejala dan sangat memudahkan terapi psikologis. Lamanya pengobatan tergantung ada atau tidaknya gejala yang ingin dihilangkan.

2. Terapi Perilaku
Terapi psikososial/perilaku, seperti pelatihan kemampuan sosial, dapat dianjurkan sebagai terapi awal bila gejala ADHD cukup ringan, diagnosis ADHD belum pasti, atau keluarga memilih terapi ini. Namun, untuk jangka panjangnya, terapi perilaku saja tidak cukup dalam menangani ADHD

3. Terapi Kombinasi
Inilah terapi yang diyakini terbaik karena dibarengi dengan makan obat, sedangkan terapi perilaku dapat membantu pengelolaan gejala-gejala ADHD dan mengurangi dampaknya pada anak.

Cara terbaik adalah bekerja sama dengan seorang terapis berpengalaman dalam masalah perilaku, lalu rajin berkonsultasi dengan dokter yang fokus menangani anak ADHD untuk memonitor perkembangan anak.

Terapi perilaku bermanfaat membentuk self control pada anak sehingga bila sudah terbentuk, dosis obatnya akan dikurangi secara bertahap sampai akhirnya anak tidak memerlukan lagi.

Batasi Konsumsi Minuman Isotonik

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Ketika haus dan energi banyak terkuras, minum minuman isotonik menjadi salah satu cara untuk memulihkan kondisi tubuh. Namun, minuman jenis itu sebaiknya tak dikonsumsi berlebihan. Terutama, bagi penderita diabetes melitus (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan gangguan fungsi ginjal.

''Kebanyakan, isotonik mengandung elektrolit yang komposisinya hampir sama dengan cairan tubuh,'' kata Yayuk Estuningsih, ahli gizi RSAL dr Ramelan Surabaya, tersebut. Jika dikonsumsi berlebihan, minuman tersebut akan memperberat kerja ginjal. Sementara itu, penderita gangguan fungsi ginjal disarankan membatasi asupan cairan, baik itu berupa minuman maupun kuah sayuran, yang masuk ke tubuh.

Demikian halnya dengan pasien diabetes. Yayuk mengatakan, jumlah gula yang terkandung dalam satu botol isotonik terbilang tinggi. Untuk itu, pasien diabetes dilarang mengonsumsi minuman isotonik. ''Kadar gula darah bisa naik drastis. Hal tersebut akan memperberat kondisi pasien,'' terangnya.

Jika memang benar-benar butuh, mereka sebaiknya tak mengonsumsi minuman isotonik. Yayuk justru menyarankan memperbanyak minum air putih. Selain murah, juga menyegarkan. ''Sebab, ada juga yang mengalami ketagihan minuman isotonik,'' ucapnya.

Padahal, dari segi bahan, minuman isotonik tak berdampak ketagihan. Namun, ada efek psikologis. Ketika mengonsumsinya, tubuh terasa segar dan bugar. ''Efek inilah yang secara psikis membuat seseorang jadi kecanduan,'' lanjutnya.

Waspadai Kuman di Keran Air


Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Bagi Anda para ibu atau Anda yang selalu menghabiskan banyak waktu di dapur, ada baiknya semakin menjaga kebersihan keran air di dapur dan memastikan kalau kain lap yang biasa Anda gunakan di dapur juga selalu dicuci dan dikeringkan. Pasalnya, sebuah percobaan yang dilakukan Hygiene Council di Inggris menemukan, keran air di dapur lebih kotor dan membawa lebih banyak kuman berbahaya dibandingkan pegangan toilet. Hal ini ditemukan di di jutaan rumah penduduk. Dan, 80% dari kain yang digunakan untuk membersihkan permukaan di dapur juga ditemukan mengandung berbagai kombinasi bakteri berbahaya.
Percobaan yang mendapatkan data dari rumah-rumah di Inggris, Australia, Jerman, India, Malaysia, Arab Saudi, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat ini menemukan, 1/3 keran air membawa kadar bakteri tidak baikdibandingkan dengan hanya 15% pada pegangan toilet. 14% dari keran air mengandung bakteri yang relatif bersifat mematikan seperti kuman E. coli, dibandingkan dengan hanya 6% pada pegangan toilet.
Staphylococcus aureus misalnya, yang bisa menyebabkan penyakit seperti pneumonia jika masuk ke dalam tubuh, ditemukan sebanyak 8% pada keran air dan lebih dari 1/5 mempunyai kadar pseudomonas tinggi, sehingga membuat kain yang digunakan untuk melap berbau tengik.
Sebagian besar dari kuman ini akan menempel pada tangan pengguna toilet jika mereka tidak mencuci tangan dengan benar. Selanjutnya kuman ini akan disebarkan melalui kontak dengan benda atau orang lain. Dengan cara yang sama, kuman yang meracuni makanan seperti campylobacter atau salmonella dari dapur juga akan disebarkan ke sekitar dapur melalui kain lap.
Tempat yang rentan bakteri lainnya, terang peneliti, adalah kursi bayi, talenan yang digunakan untuk memotong berbagai bahan makanan, remote TV serta telepon. Studi ini justru menemukan hal yang cukup mengejutkan. Pegangan pintu toilet yang mungkin Anda perkirakan sebagai tempat yang paling banyak bakteri justru mempunyai paling sedikit kuman. Studi menemukan, sekitar 75% rumah mempunyai pegangan pintu toilet yang bebas dari kuman, menjadikan lokasi ini tempat terbersih dari semua tempat yang diperiksa.
Menurut Hygiene Council, penemuan ini sangat penting sebagai bahan peringatan, khususnya karena flu babi juga disebarkan melalui bersin dan kelalaian mencuci tangan dan permukaan dengan benar. Manurut John Oxford, ketua Hygiene Council, menjaga kebersihan di rumah dan menghilangkan bakteri dan kuman dari semua tempat di rumah merupakan langkah yang sangat penting untuk dilakuan.
"Menjaga kebersihan, merupakan langkah yang bisa dilakukan semua orang untuk memutus rangkai infeksi dan melindungi diri kita dan keluarga," ujar John Oxford, seperti dikutip situs dailymail.

Asma Saat Hamil

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Semua wanita akan mengharapkan kehamilannya berjalan lancar dengan janin tumbuh sehat di dalam rahimnya. Namun bagaimana dengan seorang ibu hamil yang juga menderita asma? Dalam kasus ini asalkan asma sang ibu terkontrol dengan baik, kehamilan akan tetap berjalan lancar baik bagi ibu maupun bagi sang jabang bayi.

Asma sendiri memiliki pengertian penyakit gangguan saluran pernapasan yang ditandai oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik (mengi) dan / atau batuk persisten yang disebabkan penyempitan otot saluran pernapasan akibat peradangan dan produksi lendir berlebihan.

Asma dan kehamilan
Asma yang dapat membahayakan kehamilan adalah asma berat yang tidak terkontrol. Pada serangan asma berat, komplikasi dapat terjadi baik bagi ibu maupun bagi janin. Komplikasi asma dalam kehamilan dapat berupa turunnya asupan oksigen ke janin, berat badan janin rendah, pertumbuhan janin terhambat, kelahiran prematur, sampai kematian janin. Pada ibu, asma berat yang tidak terkontrol dapat berujung pada kematian ibu.

Apabila seorang wanita memiliki asma dan sedang hamil, maka sangatlah penting mendiskusikan hal ini dengan dokter dalam hal perencanaan pengobatan asma dalam kehamilan sampai mencegah serangan asma.

Asma sendiri dapat membaik, memburuk, atau tidak berubah selama kehamilan. Variasi derajat serangan asma ini dipengaruhi oleh berbagai hal, baik perubahan kadar hormonal, paparan antigen janin, sampai perubahan kekebalan tubuh sang ibu.

Pada kebanyakan wanita, serangan asma umumnya terjadi pada tiga bulan terakhir dari masa kehamilan. Sebelum hal ini terjadi, pastikan ibu sudah mendiskusikan hal ini dengan dokter agar asma dapat terkontrol dengan baik.

Untuk mencegah risiko gangguan kesehatan pada janin akibat asma, terdapat beberapa hal yang dapat ibu lakukan :
  • Mengetahui dan mengatasi pemicu asma. Kenali dan hindari pencetus asma Ibu (polusi, asap rokok, debu, dingin, bulu hewan, stres)
  • Berhenti merokok. Rokok sendiri tidak baik untuk kehamilan dan dapat memicu serangan asma serta menghalangi kerja obat asma. Asap rokok yang berasal dari lingkungan juga sebaiknya dihindari
  • Berkonsultasilah ke dokter sejak awal kehamilan dan mintalah dokter untuk menyiapkan penanganan asma ibu secara tertulis
  • Periksakan kehamilan secara teratur
  • Gunakan obat sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter
  • Bila kehamilan ibu semakin membesar, rajinlah selalu melakukan senam hamil untuk berlatih bernapas dengan baik dan melatih otot tubuh
Obat yang aman selama kehamilan
Selama kehamilan trimester pertama, sebaiknya memang tidak menggunakan obat-obatan dikarenakan trimester ini adalah masa pembentukan organ si kecil sehingga sangat rentan akan terjadinya kelainan kongenital atau kecacatan pada janin.

Penelitian membuktikan bahwa obat-obatan asma dalam bentuk inhalasi (inhaler) atau obat yang dihirup, aman diberikan selama masa kehamilan dan tidak berefek teratogenik (menyebabkan kecacatan pada janin). Hal ini disebabkan karena kadar obat di dalam satu ‘puff’ inhalasi tersebut tidak besar dan langsung bekerja ke paru sehingga tidak berbahaya bagi janin.

Sumber : www.goodhousekeeping.com

Pilihan obat inhalasi dapat berupa kortikosteroid inhalasi dan bronkodilator inhalasi. Kortikosteroid inhalasi adalah pengendali proses peradangan saluran pernapasan pada asma. Jenis kortikosteroid inhalasi diantaranya adalah beklometason (Vanceril, Beclovent, Qvar) atau budesonid (pulmicort). Kromolin inhalasi juga direkomendasikan sebagai obat profilaksis atau pencegahan asma selama kehamilan.

Bronkodilator (pelega saluran pernapasan) yang banyak digunakan di dalam serangan asma adalah jenis β2 agonis, diantaranya adalah jenis terbutalin, albuterol (ventolin), dan meta proteronol. Obat jenis antikolinergik seperti ipratropium bromide (Atrovent, Combivent) dapat digunakan pada wanta hamil dengan asma yang tidak memberikan respon terhadap terapi β2 agonis. Meskipun inhaler untuk serangan asma tergolong aman, tentunya penggunaan obat-obatan ini tetap harus di bawah pengawasan dokter.

Apabila ibu membutuhkan obat oral untuk pengendali serangan asma, maka berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter. Obat oral asma tidak seaman obat inhalasi, karena itu apabila memungkinkan, obat ini sebaiknya tidak diminum pada trimester pertama karena terdapat kemungkinan mengakibatkan gangguan pada janin.

Obat asma juga aman digunakan saat melahirkan (apabila serangan terjadi) dan saat menyusui. Apabila serangan asma datang, lakukanlah langkah-langkah berikut ini :
  • Segera gunakan obat pereda/pelega dalam dosis yag biasa Anda gunakan
  • Cobalah untuk tetap tenang dan tetap relaks, sebisa mungkin sesuaikan dengan ritme pernapasan Anda. Duduklah, jangan berbaring, letakkan tangan Anda di lutut untuk membantu Anda tetap tegak dan cobalah untuk memperlambat pernapasan Anda, karena hal ini bisa mengurangi kelelahan yang akan Anda alami
  • Tunggulah 5-10 menit
  • Jika gejala menghilang, Anda bisa kembali melanjutkan aktivitas yang sedang Anda lakukan
  • Jika penggunaan obat pereda tidak menghasilkan efek, hubungi dokter atau ambulans
  • Tetap gunakan inhaler obat pereda (reliever) setiap beberapa menit sampai bantuan datang

Tips Kesehatan Gigi

Mengapa gusi mudah berdarah?

Pengobatan Ust. Galih Gumelar Gusi yang mudah berdarah adalah salah satu tanda-tanda dari radang gusi (gingivitis). Gingivitis biasanya ditandai dengan gusi bengkak, warnanya merah terang, dan mudah berdarah dengan sentuhan ringan.

Gingivitis dapat disebabkan beberapa hal, diantaranya kebersihan mulut yang buruk, penumpukan karang gigi (kalkulus/tartar), dan efek samping dari obat-obatan tertentu yang diminum secara rutin.

Sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan secara seksama menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Dengan meningkatnya kandungan mineral dari air liur, plak akan mengeras menjadi karang gigi (
kalkulus). Karang gigi dapat terletak di leher gigi dan terlihat oleh mata sebagai garis kekuningan atau kecoklatan yang keras dan tidak dapat dihilangkan hanya dengan menyikat gigi. Kalkulus juga dapat terbentuk di bagian dalam gusi (saku gusi/poket). Kalkulus adalah tempat pertumbuhan yang baik bagi bakteri, dan dapat menyebabkan radang gusi sehingga gusi mudah berdarah.

Jadi apa yang harus dilakukan untuk menjaga agar gusi selalu sehat?
Sisa makanan yang melekat di sela-sela dan permukaan gigi harus dibersihkan dengan seksama sehingga tidak terakumulasi dan mengeras menjadi kalkulus.

Supaya memberikan hasil yang efektif, sikat gigi harus dilakukan dengan cara dan waktu yang tepat.

Gigi yang menghadap pipi disarankan disikat dengan gerakan memutar dari atas ke bawah,diawali dengan bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi dan mengarah ke akar gigi. Gerakan menyikat sebaiknya jangan horizontal (dari kiri ke kanan) karena ruang di sela-sela gigi tidak terjangkau oleh bulu sikat gigi. Selain itu, gerakan horizontal yang disertai dengan tekanan yang berlebihan dapat merusak perlekatan gusi dengan gigi sehingga menyebabkan resesi gusi.

Menyikat gigi tidak perlu dengan tekanan yang berlebihan, asalkan seluruh permukaan gigi telah terjangkau. Pilih bulu sikat yang halus, dan ujung kepala sikat gigi yang kecil agar dapat menjangkau ke bagian gigi paling belakang.

Kadang-kadang menyikat gigi saja tidak cukup. Plak di sela-sela gigi (ruang interdental) sulit dibersihkan, terutama pada gigi yang tumpang tindih dan berjejal. Untuk itu diperlukan dental floss atau benang gigi untuk membersihkannya.

Mengapa banyak anjuran sikat gigi malam sebelum tidur?
Pada saat seseorang sedang tidur, produksi air liur menurun, sehingga alirannya pun jauh berkurang. Padahal air liur memiliki efek
self-cleansing, yaitu berfungsi untuk membilas plak yang melekat di gigi.

Tidur malam bisa memakan waktu hingga 8 jam. Pada rentang waktu selama itu, plak mengalami maturasi, di mana jumlah bakterinya lebih banyak. Pada waktu itulah gigi rentan terhadap proses karies atau gigi berlubang

Tips untuk Hati Sehat

Pengobatan ust. Galih Gumelar - Gaya hidup modern seringkali menjadi penyebab terganggunya fungsi hati dan limpa. Padahal, hati dan limpa berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara umum. Untuk menghindari hal tersebut, berikut beberapa tip yang bisa menjadi panduan Anda dalam memelihara fungsi hati dan limpa.

1. Hindari makanan yang bisa membuat Anda alergi

Makanan yang menimbulkan alergi akan menghasilkan racun dalam usus sehingga bisa memicu stres pada mekanisme detoksifikasi. Bakteri, virus, terlalu banyak alkohol dan minuman berkafein lainnya, merokok dan penggunaan obat-obatan yang berefek kuat pada hati, lambung dan bagian tubuh lainnya terbukti bisa menghasilkan racun. Selain itu, jangan lupa mengunyah makanan dengan baik. Proses ini akan membantu melepaskan enzim-enzim yang berfungsi membantu pencernaan.

2. Perbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung folat, flavonoid, magnesium, besi, sulfat, selenium dan vitamin B2, B3, B6, dan B12

Tidak hanya disebabkan oleh paparan zat-zat racun, proses keracunan dalam tubuh juga bisa dipicu oleh kurangnya nutrisi yang diperlukan hati dalam proses detoksifikasi. Perbanyak konsumsi salad, kedelai, jus segar,olive oil, kacang-kacangan, biji-bijian, dan yogurt. Perhatikan juga cara memasak, merebus merupakan cara cepat dan sehat memasak sayuran. Jangan lupa mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti beras merah, protein rendah lemak (kedelai, kacang polong, telur, ikan, ayam, serta sedikit daging merah) dan buah serta sayur dalam diet Anda.

3. Kurangi asupan stimulan

Kurangi asupan stimulan seperti teh, kopi, obat antidepresi, termasuk rokok dan alkohol.

4. Konsumsi makanan yang kaya antioksidan

Makanan kaya antioksidan seperti brokoli, kubis, kol bunga, taoge, serta produk kedelai berfungsi membantu proses detoksifikasi alami tubuh. Selain itu, nutrisi seperti vitamin C, E, B, seng dan magnesium juga berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh.

5. Hindari antibiotik dan zat anti asam (antacid) jika tidak perlu

Antibiotik bisa merusak bakteri baik dalam usus yang sebenarnya berfungsi untuk mengeluarkan racun. Antacidjuga bisa menurunkan keasaman alami yang sangat penting dalam proses pencernaan.


Infeksi Gigi Bisa Bikin Radang Otak!

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Internasional Bintaro, dr Tengku Bahdar Djohan mengatakan masalah gigi berlubang tidak hanya berhenti di abses gigi namun juga harus waspada terhadap ancaman fokal infeksi seluruh tubuh.

"Fokal infeksi akibat racun dan sisa kotoran maupun mikroba memicu terjadinya infeksi pada gigi dan mulut kemudian menyebar ke anggota tubuh lain," kata dr Tengku Nahdar di Jakarta Selatan, Jumat.

Dalam diskusi bertema Meningkatnya Konsumsi Gula di Indonesia VS Komplikasi Akut pada Gigi, Bahdar mengatakan bila abses (lubang gigi bernanah) tidak diobati maka dapat menyebabkan komplikasi berbahaya.

Selain berupa tanggalnya gigi juga menyebabkan peradangan pada dada (mediastinis), penyebaran infeksi ke jaringan lunak maupun bagian tubuh lainnya antara lain abses otak, maupun radang paru-paru.

"Warga masyarakat masih menganggap penyakit gigi maupun mulut dianggap biasa, namun setelah parah baru mereka berkonsultasi ke dokter," katanya.

Langkah antisipasi untuk mengurangi risiko tersebut adalah peran pemerintah dan instansi terkait agar segera melakukan sosialisasi ke masyarakat.

"Selama ini mungkin masyarakat belum mendapatkan informasi mengenai bahaya penyakit gigi, maka dari itu sangat penting dilakukan sosialisasi ke warga," kata dokter Tengku Bahdar.

Data hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan Departemen Kesehatan menyebutkan prevalensi karies (berlubang) gigi di Indonesia adalah 90,05 persen.

Fakta yang lainnya adalah orang Indonesia yang menderita penyakit gigi dan mulut tersebut bersifat agresif kumulatif. Artinya daerah yang rusak tersebut menjadi tidak dapat disembuhkan.

Itu sebabnya masyarakat pada awal-awal sebelum terkena penyakit gigi dan mulut mengabaikan sakit yang ditimbulkannya. Padahal ketika sudah menjadi sakit, penyakit gigi merupakan jenis penyakit di urutan pertama yang dikeluhkan masyarakat.

Data itu berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga survei kesehatan nasional (SKRT-Surkesnas) tahun 2001 yang menyebut, penyakit gigi dikeluhkan 60 persen penduduk Indonesia.

Tanpa disadari keluhan penyakit gigi juga berdampak terhadap produktivitas si penderita. Yakni gangguan tersebut rata-rata 3,86 hari dengan kisaran berhenti beraktivitas antara 2,5 hari hingga 5,28 hari.

Infeksi Gigi Bisa Bikin sinusitis

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Jangan abaikan gigi berlubang, terutama gigi bagian atas. Anjuran begitu bukan tanpa alasan. Kita memang dianjurkan segera ke dokter bila gigi berlubang untuk menjalani perawatan. Sebab, jika tidak, infeksi bisa meluas hingga menyerang organ tubuh lain.

''Salah satunya bisa menyerang sinus. Akibatnya, pasien menderita sinusitis maksilaris, yakni radang pada rongga sinus yang letaknya di pipi,'' kata drg Roberto Simandjuntak MS SpBM. Dikatakannya, sinusitis bisa disebabkan komplikasi lelainan di dalam rongga hidung (rinogen). Penyebab lain adalah komplikasi kelainan gigi (dentogen).

Menurut Roberto, tak semua gigi berlubang mengakibatkan sinusitis maksilaris. Hanya gigi keempat dan seterusnya (ke arah geraham) bagian atas yang berpotensi. ''Sebab, ujung akar giginya dekat sekali dengan saluran sinus. Karena itu, kalau gigi terinfeksi, ada kemungkinan infeksinya meluas hingga ke sinus maksilaris,'' terang spesialis bedah mulut Siloam Hospital Surabaya tersebut.

Gigi pertama hingga ketiga (bagian atas) tak akan menyebabkan sinusitis maksilaris meski berlubang dan infeksinya meluas. Demikian pula halnya dengan gigi bagian bawah. Meski gigi geraham meradang, infeksinya tak akan meluas hingga ke sinus.

Gejalanya? Roberto mengatakan, tak ada perbedaan dengan sinusitis maksilaris pada umumnya. Yakni, flu tak kunjung sembuh., hidung terasa buntu di bagian yang sakit. Tak jarang kondisi tersebut disertai sakit kepala dan adanya peradangan pada gigi.

''Pasien mungkin cerita sering pilek, hidung sisi kanan buntu, dan gigi di sisi kanan infeksi,'' ungkapnya. Dalam kondisi begitu, dokter gigi bisa langsung curiga bahwa pasien mengalami sinusitis maksilaris dan minta pasien segera berkonsultasi ke dokter THT-KL untuk menegakkan diagnosis.

Meski begitu, staf pengajar FKG Unair itu mengatakan, ada juga pasien yang tak mau berkonsultasi ke dokter THT-KL. Sebab, setelah giginya yang infeksi dicabut, keluhan sinusitis berangsur-angsur berhenti. ''Karena sumber infeksinya sudah diobati. Nanah yang membuntu sinus bisa hilang dengan mekanisme tubuh,'' terangnya.

Namun, Roberto mengingatkan, gigi yang rusak tak harus dicabut. Indikasi gigi dicabut bila akar gigi mengecil dan rusak disertai infeksi meluas. ''Kalau akar gigi tidak rusak berat, dokter gigi hanya akan melakukan perawatan,'' lanjutnya.

Mana yang harus diterapi lebih dulu, gigi yang rusak atau sinusitisnya? Roberto mengatakan, bergantung pada keluhan pasien. Jika keluhan pasien lebih banyak ke sinusitisnya, bagian itulah yang diobati lebih dulu. Perawatan gigi bisa belakangan. ''Atau, bisa juga diterapi bersamaan. Ketika dokter THT-KL mengoperasi sinusitisnya, pasien bisa ke dokter gigi agar gigi yang rusak dicabut,'' jelasnya.

Bila infeksi gigi bisa meluas ke sinus, bisakah terjadi proses sebaliknya? Maksudnya, sinusitis maksilaris menyebabkan infeksi gigi? Menurut dr Dendy Hamdali SpTHT-KL, hal itu tidak terjadi. "Infeksi gigi bisa meluas hingga menyerang sinus maksilaris. Tapi, itu tidak berlaku sebaliknya,'' kata dokter spesialis telinga hidung tenggorok-kepala leher Siloam Hospital Surabaya itu.

Menurut dia, sinus merupakan daerah yang bersih. Jadi, kemungkinan terinfeksi sesuatu dari luar sangat kecil. Andai sinus terinfeksi pun, infeksi itu tak akan menjalar ke gigi.

Untuk menegakkan diagnosis sinusitis maksilaris, kata Dendy, pasien sebaiknya menjalani pemeriksaan foto rontgen. ''Hasil foto biasanya menggambarkan perselubungan atau penebalan lapisan lendir dinding sinus,'' kata Dendy. Hasil pemeriksaan itulah yang menentukan tahap pengobatannya.

Dongkrak Kesuburan Pria dengan Sayuran

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - PADA dasarnya semua sayuran sangat baik bagi kesehatan manusia asal dikonsumsi dalam porsi yang wajar. Akan tetapi, ada beberapa jenis sayur yang ternyata sangat baik bagi laki-laki. Tidak hanya bagus untuk penampilan luar saja, nutrisi dari sayur ini juga baik bagi kesehatan tubuh secara umum. Sayuran yang kaya nutrisi ini akan membuat Anda lebih kuat, lincah, dan merasa lebih baik. Selain itu, kandungan di dalamnya juga berfungsi membuat Anda lebih waspada, lebih produktif dan gembira. Yang lebih menarik lagi, kandungan sayuran ini bisa meningkatkan kesuburan. Penasaran? Berikut beberapa diantaranya.

1. Bayam

Bayam mungkin tidak akan membuat Anda menjadi laki-laki berkekuatan super. Tapi, dilihat dari jumlah kalori, bayam merupakan sayur yang paling bernutrisi dibandingkan dengan sayuran lainnya. Sayuran ini kaya akan vitamin A, B9, C, K, dan E. Apa manfaatnya bagi laki-laki? Vitamin-vitamin ini terbukti efektif melawan penyakit jantung, kanker kolon dan radang sendi. Karena itu, ada baiknya menambah asupan sayuran hijau satu ini ke dalam diet Anda.

2. Tomat

Tomat kaya akan lycopene, komponen yang sangat kuat dalam melawan kanker prostat. Sebuah studi dariUniversity of Illinois menemukan, diet yang kaya tomat dan ekstrak brokoli bisa mengecilkan tumor prostat. Selain itu, bangsa Romawi meyakini kalau tomat merupakan salah satu makanan yang bisa meningkatkan gairah seksual.

3. Alpukat

Buah satu ini bersifat mengenyangkan dan seringkali disajikan sama seperti cara menyajikan sayuran. Jadi, tidak ada salahnya memasukkannya ke dalam daftar diet Anda. Satu alpukat mengandung konsentrasi kalium yang jauh lebih banyak dibandingkan sebuah pisang. Apa manfaatnya? Kalium sangat penting untuk menjaga fungsi saraf. Alpukat juga berfungsi membantu pemulihan otot, yang artinya akan meningkatkan kekuatan dan daya tahan serta menguatkan kejantanan Anda.

4. Brokoli

Brokoli kaya akan vitamin C bahkan lebih banyak dibandingkan kandungan vitamin C dari jeruk. Sayur hijau ini juga mengandung kalsium setara dengan segelas susu dan tentunya kaya akan antioksidan. Sebuah studi dariJohn Hopkins University School of Medicine di Baltimore, Maryland, seperti dikutip situs askmen menemukan, zat-zat kimia dari brokoli bekerja menstimulasi tubuh untuk menghasilkan komponen antikanker alami.

5. Wortel

Wortel merupakan pilihan kudapan yang sehat. Selain menjaga ketajaman penglihatan dengan kandungan vitamin A, wortel juga menyumbangkan komponen karotenoid yang berfungsi melawan kanker dan penyakit jantung.

Sebuah studi dari Massachusetts yang melibatkan 1.300 partisipan menemukan, mereka yang makan 1 takar wortel atau jus wortel sehari mengalami penurunan risiko mengalami penyakit jantung hingga 60%. Komponen yang sama, termasuk beta-karoten, juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat, kolon, laring, dan kerongkongan.

6. Kenari

Kenari terbukti bisa membantu mengatasi gangguan seksual. Para ilmuwan dari University of Malaya di Malaysia bahkan telah mengembangkan suplemen dari kenari yang ternyata menghasilkan efek yang hampir berimbang dengan pil biru. Suplemen alami yang setara dengan 3.3 kg kenari ini dilaporkan bisa meningkatkan performa hingga 4 jam. Tidak harus dari suplemen, konsumsi kenari setiap hari tentu akan bermanfaat bagi kesehatan Anda.

Jumat, 31 Juli 2009

Selamatkan Ginjal dengan Gigi yang Sehat

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Memasuki usia tua, seseorang mengalami banyak kemunduran pada sistem organ tubuhnya. Berbagai penyakit sistemik seperti penyakit hati, ginjal, dan jantung menjadi hal yang menghantui banyak orang lanjut usia. Ketakutan akan penyakit-penyakit yang mengancam jiwa sayangnya membuat banyak orang menganggap kesehatan gigi dan mulut seolah-olah menjadi kurang penting. Padahal banyak penyakit yang berawal dari penyakit gigi dan mulut.

Salah satunya adalah penyakit ginjal, yang merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi di masyarakat kita namun sebagian besar penderita tidak menyadari adanya gejala-gejala penyakit tersebut pada tubuh mereka. Menurut National Kidney Foundation, satu dari sembilan orang dewasa di Amerika menderita penyakit ginjal kronik. Penyakit ini dapat mempengaruhi tekanan darah dan kesehatan tulang. Pada akhirnya penyakit ini dapat mengarah kepada penyakit jantung atau gagal ginjal.

Dari beberapa laporan penelitian baru-baru ini, dilansir fakta-fakta bahwa faktor resiko seperti penyakit periodontal, kurangnya pendidikan dan pengetahuan tentang kesehatan, serta buruknya akses terhadap fasilitas dan sarana kesehatan sangat berkaitan dengan penyakit ginjal kronik.

Penyakit periodontal adalah penyakit pada jaringan pendukung gusi, di mana terjadi peradangan atau pun infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Dalam bahasa kedokteran peradangan jaringan periodontal disebutperiodontitis, dalam tingkat lanjut periodontitis menyebabkan kerusakan tulang dan mengakibatkan kegoyangan gigi sehingga gigi akhirnya harus dicabut. Periodontitis merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa.

Dalam penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan dalam Journal of Periodontology, didapati bahwa orang dewasa yang tidak bergigi lebih besar kemungkinan untuk menderita penyakit ginjal kronik daripada orang dewasa yang gigi geliginya masih cukup lengkap. Penelitian yang dilakukan oleh penelitia dari Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio tersebut melibatkan 4053 orang dewasa berusia 40 tahun keatas. Fungsi ginjal dan kesehatan periodontal pada partisipan tersebut diperiksa, dan dari hasil penelitian tersebut terungkap bahwa partisipan yang sudah kehilangan semua gigi ternyata lebih besar kemungkinan untuk menderita penyakit ginjal kronik daripada partisipan yang giginya masih lengkap. Menurut penelitinya, peradangan kronik yang destruktif pada jaringan periodontal dapat berperan dalam tingginya angka penyakit ginjal kronik di antara pasien tidak bergigi.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh peneliti dari Medical University Polandia, didapati angka periodontitisyang lebih tinggi pada penderita ginjal kronik dibandingkan dengan populasi umum terutama pada penderita gagal ginjal yang harus menjalani cuci darah secara rutin. Dapat diasumsikan bahwa penyakit ginjal kronik dan penyakit periodontal memiliki hubungan kausatif dua arah.

Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut yang terpelihara dapat menghindarkan seseorang dari resiko menderita penyakit ginjal kronik. Sebaliknya, tindakan profilaksis dan perawatan penyakit gigi dan mulut secara dini dan seksama pada penderita penyakit ginjal kronik dapat berdampak positif bagi kesehatan umum pasien tersebut. Terapi periodontal tersebut meliputi pembersihan karang gigi, penghalusan akar, dan pemberian antibiotik yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat peradangan secara signifikan

Konsumsi Ikan dapat Mengurangi Risiko Gangguan pada Otak

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Konsumsi ikan tuna dan ikan lainnya telah diteliti dapat mengurangi angka kejadian dari infark (kematian sel) otak subklinis dan abnormalitas dari substansi putih otak. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi ikan dalam porsi sedang pada orang dewasa berkaitan dengan penurunan abnormalitas otak yang dibuktikan melalui pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Konsumsi ikan yang dimaksud dalam hal ini adalah ikan dengan pengolahan direbus atau dipanggang.

Jenis ikan yang yang memiliki peran penting dalam kesehatan adalah yang mengandung eicosapentanoic dandocosahexanoid acid. The American Heart Association (AHA) menganjurkan agar memakan ikan minimal 2 kali dalam seminggu. Rekomendasi yang mereka berikan adalah ikan seperti makarel, tuna, herring, dan salmon yang memiliki kandungan omega 3 dalam kadar tinggi.

Penelitian yang diketuai oleh Jyrki Virtanen, PhD dari Universitas Kuopio di Finlandia melibatkan 3660 partisipan usia 65 tahun ke atas atau lebih tua. Semua partisipan merupakan bagian dari Penelitian Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah, dan memiliki pemeriksaan MRI sebagai dasar. Lima tahun kemudian, hanya sekitar 2300 pasien yang membutuhkan pemeriksaan MRI ulang.

Setelah menganalisis berbagai faktor risiko multipel, peneliti menemukan bahwa risiko mengalami infark di satu atau beberapa tempat, lebih rendah pada mereka yang mengkonsumsi tuna dan ikan lain 3 kali atau lebih dalam seminggu dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi ikan kurang dari 1 kali sebulan. Mereka menemukan bahwa konsumsi ikan berkaitan dengan penurunan angka kejadian dari infark subklinis. Dan ikan juga berkaitan dengan penurunan gangguan pada substansi putih di otak. Para peneliti juga menemukan bahwa tidak didapatkan keterkaitan antara ikan yang digoreng dengan abnormalitas dari otak.

Sumber : www. fairmanstudios.com

Penelitian ini memiliki beberapa kekuatan diantaranya adalah rekruitmen berdasarkan polulasi, jumlah partisipan yang besar, dan pemeriksaan menyeluruh mengenai faktor risiko lain, termasuk memiliki MRI sebagai dasar. Namun penelitian ini juga memiiliki kelemahan diantaranya adalah adanya faktor lain yang mendukung kesehatan seperti pola hidup sehat. Para peneliti memerlukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai konsumsi ikan atau minyak ikan untuk membuktikan keterkaitannya menurunkan angka kejadian iskemik.

Cara Penyebaran Kanker Otak

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Penelitian yang dilakukan di Universitas Oxford dan diterbitkan di dalam jurnal PLoS One, telah berhasil mengidentifikasikan mekanisme mengenai bagaimana sel kanker dapat masuk ke pembuluh daran menuju otak. Hal ini akan berguna untuk membuat obat jenis baru dengan mekanisme mencegah sel kanker menyebar dan tumbuh di otak.

Metastasis adalah proses penyebaran dan pertumbuhan sel kanker dari massa kanker utama ke organ di sekitarnya. Hal ini merupakan penyebab utama mengapa kanker merupakan penyakit yang berbahaya dan menyebabkan kematian.

Metastasis ke organ otak merupakan penyebab paling umum kanker yang berkembang di otak atau susunan saraf pusat. Jumlah metastasis otak mencapai 10 kali lipat dibandingkan kanker yang berasal dari otak sendiri (original). Sekali sel kanker bermetastasis ke otak, prognosis pasien ke depan tidak terlalu bagus. Umumnya pasien hanya dapat bertahan 9 bulan dengan terapi maksimal. Sekitar 20% dari seluruh penderita kanker akan bermetastasis ke otak.

“Metastasis ke otak merupakan tahap terminal dari penyakit kanker dan sangat sedikit yang diketahui mengenai proses tersebut,” kata dr. W Shawn Carbonell, seorang peneliti post-doctoral di MRC/CRUK Gray Institute for Radiation Oncology and Biology Universitas Oxford. ”Namun dengan melakukan berbagai penelitian mengenai hal ini, diharapkan kita akan mampu memberikan suatu terapi yang lebih baik untuk mengatasi penyebaran kanker tersebut.”

Tim penelitian dari Universitas Oxford yang dipimpin oleh profesor Ruth Muschel dari Gray Institute for Radiation Oncology and Biology mencoba menjawab pertanyaan : bagaimana sel kanker tumbuh dan berkembang di dalam otak? Mereka melakukan penelitian berbagai jenis sel kanker baik dari manusia maupun tikus (sel kanker payudara, melanoma, limfoma) dan memeriksa bagaimana sel kanker tersebut bertumbuh di dalam otak (in vitro).

Para peneliti menemukan bahwa sel kanker mulai bertumbuh melalui dinding pembuluh darah otak pada 95% kasus, bukan di sel saraf secara langsung. Peneliti menduga bahwa dengan menguasai pembuluh darah di orak, sel kanker akan memperoleh nutrisi dan oksigen serta dapat berkembang biak tanpa perlu menumbuhkan pembuluh darah sendiri. Selain itu, sel kanker membutuhkan pembuluh darah otak untuk menginvasi otak secara keseluruhan.

Ketergantungan sel kanker terhadap pembuluh darah di otak merupakan suatu celah untuk membantu menemukan terapi baru untuk kanker, ujar profesor Muschel. Penemuan ini merupakan salah satu bagian dari teka-teki dimana hal ini merupakan terobosan untuk menemukan terapi pencegahan penyebaran sel kanker di otak.

Mitos Salah tentang Diabetes

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Penyakit diabetes semakin banyak berkembang. Penderitanya pun tak terbatas pada golongan usia tertentu atau berdasarkan salah satu jenis kelamin saja. Tak heran, jika pencegahan dan penanganan yang benar tentang penyakit itu semakin banyak digaungkan di seluruh dunia.

Namun, seringkali ditemukan beberapa mitos salah mengenai diabetes dalam masyarakat. Padahal, bisa jadi kesalahan itu justru bisa menjerumuskan dalam keadaan yang berbahaya.

Berikut adalah beberapa mitos salah mengenai diabetes serta alasannya yang perlu Anda ketahui, antara lain :

Mitos 1 : Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan diabetes

Salah. Penyebab diabetes belum dipahami sepenuhnya. Terlalu banyak mengonsumsi gula tidak secara otomatis menyebabkan diabetes. Alih-alih, diabetes mulai ketika kemampuan tubuh untuk memproses makanan menjadi glukosa yang dibutuhkan sel tubuh terganggu. Sebuah jenis hormon yang disebut insulin diproduksi didalam pankreas. Insulin membantu sel dalam tubuh untuk menggunakan glukosa menjadi bahan bakar. Hal itu merupakan tipe diabetes yang paling umum dan penyebabnya.

Diabetes Tipe 1 muncul ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Tanpa insulin, gula yang dikonsumsi akan terkumpul di aliran darah. Orang yang terkena diabetes tipe 1 harus mendapatkan insulin agar gula dapat masuk ke dalam sel.

Sementara itu diabetes tipe 2 muncul ketika insulin tidak berfungsi sebagaimana seharusnya atau biasa disebut resistensi insulin atau jika pankreas tidak memproduksi cukup insulin. Orang yang kelebihan berat badan cenderung mengalami hal itu. Kejadian itu dapat terjadi pada orang dengan usia berapa saja. Selain itu, wanita bisa mengalami diabetes pada masa kehamilan yang disebut gestational diabetes.

Mitos 2 : Jika dokter mengatakan Anda memiliki garis batas diabetes, maka tidak perlu khawatir

Tidak ada istilah garis batas diabetes. Untuk sebagian besar orang, perbatasan berarti mereka tidak memiliki diabetes sehingga tidak perlu mengontrol apa pun. Hal itu salah! Jika Anda memiliki diabetes, maka terima kenyataan Anda mengidapnya. Diabetes harus diobati dan dianggap serius.

Jika Anda mengalami pradiabetes, yaitu ketika kadar gula darah tinggi namun belum sampai tingkat diabetes, maka sebaiknya Anda menyikapinya dengan serius.

Mitos ke-3 : Jika saya tidak perlu minum obat diabetes, maka diabetes saya tidak serius

Tidak semua penderita diabetes membutuhkan obat. Jika tubuh memperoduksi sebagian kecil insulin, menurunkan berat badan, menerapkan pola makan sehat serta berolahraga secara teratur maka insulin akan bekerja lebih efektif. Namun, diabetes senantiasa berubah seiring dengan waktu dan bisa saja bantuan obat diperlukan nantinya.

Mitos ke-4 : Sebelumnya saya tidak mengonsumsi obat diabetes, namun sekarang dokter telah meminta saya untuk makan obat atau memperoleh insulin tambahan. Artinya, saya telah melakukan sesuatu yang salah atau saya telah gagal

Seperti yang telah disebutkan diatas, diabetes berubah seiring waktu. Sesuatu yang berhasil saat ini, belum tentu akan berhasil di masa datang karena diabetes adalah penyakit yang berkembang terus menerus. Tujuan yang paling penting bagi penderita diabetes adalah tetap menjaga kadar gula darah mendekati normal agar tubuh terasa sehat dan menghindari komplikasi diabetes pada jangka panjang.

Mitos ke-5 : Insulin dapat menyebabkan penambahan berat badan dan menyebabkan obesitas yang tidak baik, sebaiknya Anda menghindari insulin

Dua penelitian yang khusus mengobservasi dan mempelajaari manajemen diabetes yang dilakukan United Kingdom Prospective Study (UKPDS) dan Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) menunjukkan, manfaat dari pengaturan glukosa dengan insulin yang nyatanya tidak menambah berat badan.

Mitos ke -6 : Cara terbaik untuk mengetahui kadar gula darah adalah bagaimana perasaan Anda hari ini

Sebagian orang memiliki gejala ketika kadag gula darah terlalu rendah atau tinggi, sementara yang lainnya tidak. Karena gejala-gejala kadar gula darah tinggi dan rendah hampir serupa, sangat sulit mengetahui arti dari gejala yang Anda rasakan. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah mengecek kadar gula darah seperti biasa.

Mitos ke-7 : Jika kadar gula darah saya tidak melebihi dari 180 mg/dl, tentunya normal untuk saya sebagai penderita diabetes

Tidak! Kadar gula darah para penderita diabetes memang tidak sama dengan kadar gula darah orang normal. Namun, meskipun kadar glukosa Anda tinggi, bukan berarti ukkuran tersebut baik. Kadar gula yang berlebihan dari yang direkomendasikan dapat mengakibatkan kerusakan berbagai organ dan sistem dalam tubuh Anda.

Mitos ke-8 : Diabetes tipe-2 tidaklah serius

Mitos itu sangat berbahaya karena orang yang mempercayai hal itu bisa saja tidak menganggap penyakit ini serius. Semua tipe diabetes sangat serius dan harus ditangani dengan serius juga.

Mitos ke-9 : Ada alat pengukur kadar gula darah yang tidak mengharuskan saya untuk mengeluarkan darah

Setiap pengukur gula darah membutuhkan tetesan darah untuk mendapatkan hasilnya. Ada berbagai jenis pengukur gula darah yang memungkinkan Anda mengambil darah dari telapak tangan atau jari. Yang perlu diingat, Anda harus mengeluarkan darah untuk memperoleh tetesan darah yagn diperlukan.

Mitos ke-10 : Komplikasi diabetes tidak dapat dihindari, jadi mengapa harus memperhatikan penyakit diabetes yang saya alami.

Komplikasi diabetes dapat dihindari. Studi yang dilakukan oleh UKPDS dan DCCT menunjukkan, komplikasi dapat dihambat dan dicegah dengan kontrol gula darah. Diabetes adalah penyakit serius, umum, biaya mahal namun dapat dikontrol. Banyak orang yang mengalami diabetes dapat menjalani hidup normal serta mencegah komplikasi tambahan lainnya