Pemilihan Ratu Lebah
Proses pemilihan ratu lebah dimulai ketika lebah-lebah pekerja memilih seekor lebah yang masih kecil yang baru berumur 2 hari. Lebah kecil ini kemudian dirawat dan diasuh secara khusus sebagai calon ratu.
Calon ratu yang dipilih ini kemudian dipindahkan dari selnya setelah 11 hari dalam sebuah upacara khusus, dimana ia akan kawin dengan 18 ekor lebah pejantan.
Ratu Lebah
Melalui proses perkawinan itulah, ratu lebah akan dapat menghasilkan telur disepanjang hidupnya diantara kawanan lebah pekerja. Prosesnya dimulai saat ratu lebah menelurkan beberapa butir telur lebah terhitung setelah 10 hari sejak perkawinan dilangsungkan. Ratu lebah yang memiliki kinerja baik mampu menghasilkan sekitar 3.000 butir telur setiap hari.
Lebah Pejantan
Lebah pejantan adalah lbah-lebah yang badannya gemuk dan tidak memiliki sengat yang menjadi senjata bagi para lebah pekerja untuk menjaga diri.
Lebah pejantan tidak bertugas mengumpulkan makanan atau sari bunga-bungaan, tugas mereka satu-satunya adalah mengawini sang ratu lebah. Ketika suatu komunitas lebah mengalami masa-masa sulit seperti ketika berkurangnya makanan, para lebah pejantan akan diusir dari komunitas tersebut.
Lebah Pekerja
Lebah ini mungkin dikenali dari tubuhnya yang mungil. Lebah pekerja adalah lebah betina dewasa yang tidak memiliki hak untuk menikah sepanjang hidup mereka.
Di dalam sebuah kerajaan lebah biasanya terdapat ntara 50.000-60.000 lebah pekerja. Usia mereka berbeda-beda satu sama lain. Rata-rata usia lebah pekerja antara 28-35 hari. Akan tetapi, lebah yang hidup di bulan September dan Oktober akan mengalami umur yang lebih panjang dan akan terus hidup sepanjang musim dingin.
Tugas Lebah Pekerja
Seekor lebah pekerja mampu terbang dalam sehari hingga mencapai jarak sekitar 20 kilometer, dan mampu hingap dan menghisap sari dari sekitar 10 ribu bunga.
Untuk menghasilkan 1 kilogram madu, sekawanan lebah pekerja ini harus mnghisap sari bunga yang jumlahnya mencapai lebih dari 4 juta kuntum bunga.
Ketika menghisap sari dari sekuntum bunga, lebah pekerja ini telah membantu proses penyerbukan bunga yang dihisap. Karena lebah pekerjalah yang memindahkan serbuk benih yang penting dalam proses munculnya buah.
Di antara kawasan yang dikunjungi kawanan lebah pekerja adalah pohon-pohon apel, plum, quince, aprikot, dan pir. Begitu pula beberapa tanaman sayur-sayuran seperti mentimun, semangka, dan tanaman darat lainnya seperti kemangi, sage, dan sebagainya.
Proses Pembuatan Madu
Proses pembutan madu dimulai ketika lebah pekerja mengumpulkna serbuk sari, cairan, dan air dari bunga yang bermacam-macam jenisny. Kemudian mereka menyimpannya di �lambung khusus yang mereka miliki. Ketika lambung khusus ini telah penuh, mereka akan kembali ke sarangnya untuk mengosongkan kembali lambung itu dengan mengeluarkan air, serbuk sari, dan cairan yang mereka kumpulkan ke dalam sel-sel lilin (sarang lebah). Proses ini akan mengaktifkan sejenis zat kimia alami yang terdapat di dalam kelenjar khusus yang terletak di bagian kpala lbah pekerja. Ketika proses penguapan air dari dlam sel lilin (sarang lebah) terjadi, cairan sari bunga akan berubah menjadi madu. Serbuk sari merupakan sumber protein bagi lebah, sedangkan cairan bunga menjadi karbohidrat gaginya.
Keping Lilin Sarang Lebah
Sarang lebah berbentuk bulat yang terbentuk dari bahan sejenis lilin. Sarang ini terdiri dari sel-sel kecil berbentuk persegi enam (heksagonal). Bentuk heksagonal dipilih krena bentuk inilh yang paling mungkin memberi tempat terluas yang terbentuk dari bidang melingkar atau bulat.
Sel-sel kecil heksagonal tersebut memiliki dinding yang tipis dan kuat, sehingga masing-masing sel heksagonal di dalam sebuah sarang lebah mampu menmpung madu yng beratnya 25 kali lebih berat dari berat wadahnya.
Hamad, Said, 2007, Al-Ilaj Bi Al-’Asal (Terapi Madu, Alih Bahasa: Fuad Syaifudin Nur), Cinere: Pustaka Iman