• Merupakan salah satu komplikasi Diabetes Melitus (DM) pada mata yang paling banyak menyebabkan kebutaan menetap. • Terjadinya seiring dengan lamanya menderita DM. Makin lama DM diderita makin tinggi kemungkinan terjadinya retinopati. • Resiko menderita Retinopati DM tinggi yaitu 60% pada penderita yang menderita DM > 15 tahun, resiko juga meningkat pada orang muda penderita DM. • Angka kebutaan Retinopati Diabetika adalah ±30%. Retinopati Diabetika ditandai dengan adanya gangguan pembuluh darah diretina berupa kebocoran, sumbatan dan pada tahap selanjutnya timbul pembuluh darah abnormal yang sangat rapuh dan mudah menimbulkan pendarahan dengan segala akibat yang merugikan. Kebutaan pada Retinopati Diabetika dapat dikurangi dengan deteksi dan penanganan yang memadai termasuk kontrol teratur. Penganan dengan sinar Laser bertujuan meringankan akibat kebocoran pembuluh darah serta menghilangkan pembuluh darah abnormal sehingga kemungkinan terjadinya kebutaan dapat dikurangi. Sinar Laser tidak dapat mengembalikan fungsi penglihatan yang sudah rusak akibat Retinopati Diabetika. Pasca penyinaran laser penderita Retinopati Diabetika masih perlu di follow-up secara teratur, karena mungkin diperlukan terapi laser tambahan. |
EmoticonEmoticon