Selasa, 10 Februari 2009

Minuman Panas Tingkatkan Risiko Kanker Kerongkongan

ANDA kerap minum minuman panas atau pun makan garam dalam jumlah yang banyak? Jika ya, berhati-hatilah. Kebiasaan Anda mengonsumsi minuman panas dan garam dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan terjadinya kanker kerongkongan.

Kerongkongan atau tenggorokan merupakan tabung berongga yang berfungsi mengangkut makanan dan cairan tenggorokan ke lambung. Kerongkongan ini sendiri terletak di belakang trakea atau batang tenggorokan. Pada orang dewasa, panjang kerongkongan ini sekitar 10 inci. Makanan atau pun minuman pasti akan melewati daerah yang satu ini. Dan Anda pasti akan merasakan kenikmatan. Namun, kenikmatan itu akan hilang jika tenggorokan Anda terasa sakit. Apalagi terkena kanker.

Menurut dr Asterina Sp.THT-KL dari Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, kanker kerongkongnan bisa terjadi di bagian mana pun dari kerongkongan. Dan jenis yang paling sering ditemukan adalah karsinoma, baik karsinoma sel skuamosa atau karsinoma epidermoid maupun adenkarsinoma. Adapun kanker lainnya adalah limfoma atau kanker limfosit, leiomiosarkoma atau kanker otot polos kerongkongan dan kanker yang berasal dari bagian tubuh lainnya. Kanker juga bisa muncul sebagai suatu penyempitan dari kerongkongan, suatu benjolan atau suatu daerah datar yang abnormal atau plak.

Faktor Penyebab dan Gejala

Banyak hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya kanker kerongkongan. Beberapa faktor yang bisa disebut, antara lain kerongkongan telah menyempit karena pernah menelan larutan basah yang kuat seperti pembersih, akalasia atau keadaan di mana katup kerongkongan bagian bawah gagal membuka, sumbatan di kerongkongan, misalnya, selaput kerongkongan, kanker kepala, dan kanker leher.

Faktor lain yang tidak bisa dilupakan adalah rokok dan alkohol yang berlebihan, terutama pada karsinoma sel skuamosa. Sekadar diketahui, alkohol yang diserap oleh tubuh dibebani atau hepar sehingga kemampuan organ tersebut untuk menetralisir bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker, bahan karsinogen, berkurang atau bahkan organ tersebut rusak.

Pada beberapa penderita, perubahan lapisan kerongkongan merupakan tanda pertama dari kanker. Perubahan ini terjadi setelah iritasi kerongkongan menahun oleh asam atau empedu. "Penelitian terbaru menyebutkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman panas juga dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan sebanyak empat kali lipat. Selain itu, mengonsumsi daging, lemak binatang dan garam dalam jumlah yang banyak juga dapat menimbulkan terjadinya kanker kerongkongan," terang dr Asterina, Sp.THT-KL.

Kanker kerongkongan, lanjut dr Asterina, cenderung menyumbat jalannya makanan. Oleh karena itu, gejala awalnya biasanya berupa kesulitan untuk menelan makanan yang padat dan setelah beberapa minggu keadaan ini akan berkembang dan penderita akan mengalami kesulitan dalam menelan makanan yang lunak dan bahkan cairan. Akibatnya, berat badan akan menurun dan suara pun menjadi parau.

Pengobatan

Diagnosa sendiri ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan foto rontgen yang disebut dengan barium meal. Si penderita akan menelan larutan barium radioopak sehingga akan tampak pada foto rontgen kerongkongan yang menandai daerah penyumbatan. Daerah abnormal juga sebaiknya diperiksa dengan endoskopi. Endoskopi diambil dengan contoh jaringan kerongkongan untuk pemeriksaan mikroskopi atau biopsi dan untuk pemeriksaan sitologi atau brush cytology.

Pengobatan terhadap kanker kerongkongan sampai saat ini belum ada yang tepat. Maksudnya, belum ada pengobatan yang mampu menghancurkan sel-sel kanker tanpa melukai sel-sel yang normal. Tapi banyak pula penderita yang diobati dengan obat-obatan antikanker atau yang biasa dikenal dengan sebutan kemoterapi. Dan beberapa di antaranya memang sembuh jika menjalin kemoterapi.(Genie/Genie/tty)

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon