Minggu, 17 Agustus 2008

Setelah Berolahraga Jangan Minum Es..!



  • Secara sadar atau pun tidak, banyak di antara kita sering segera minum air atau minuman dingin, dengan memberi es batu ke dalamnya atau yang telah disimpan dalam lemari pendingin. Saat minum, memang terasa segar.


  • Namun, melepaskan dahaga setelah berolahraga dengan cara ini sejatinya tidak benar. Hal itu justru dapat mengganggu metabolisme. Suhu rninuman sebaiknya agak dingin, sekitar 5 – 10 derajat C. Mengapa?  Pada suhu tersebut cairan mudah diserap, sehingga keringat cepat digantikan. Jumlah air minum atau minuman yang dikonsumsi harus dalam jumlah yang cukup, tergantung pada intensitas latihan, cuaca, dan kelembapan. Minumlah sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
    Bila berolahraga pada pagi hari, minumlah air sebelum mulai berolahraga sebanyak 300 cc. Bila menderita sakit maag, perlu ditambah dengan makan makanan ringan, misalnya crackers.
    Tetap pula minum selama berolahraga, di antara waktu break atau istirahat. Misalnya bila bermain tenis, minumlah pada waktu pergantian set. Bila bersenam aerobik, manfaatkan waktu istirahat yang sebentar untuk rninum. Demikian pula bila bersepeda. Bukankah biasanya ada tempat khusus untuk rnenempatkan botol minuman di sepeda?
    Yang tidak boleh dilupakan, minum seusai berolahraga. Minumlah secukupnya sampai kira-kira suhu tubuh agak normal.
    Bila berolahraga cukup lama, antara 1 - 2 jam, minumlah hanya air putih Namun, bila lama berolahraga berlangsung lebih dari 2 jam dianjurkan untuk minum sport drink yang mengandung gula dan mineral, seperti kalsium, natrium, magnesium, klorida, dll. Itu karena berolahraga dalam waktu lama membuang mineral dan gula cukup banyak sehingga perlu diganti kembali.
    Pada waktu berolahraga di udara panas dan lembap, dan berlangsung lama (endurance sport) seperti balap sepeda jarak jauh, lari maraton triatlon, dll, mutlak perlu minum lebih banyak dan harus minum sport drink agar mineral dan gula selalu cukup Sehingga rasa lelah tidak cepat terjadi.
    Satu hal yang perlu diperhatikan, pada saat melakukan olahraga endurance seseorang tidak perlu menunggu sampai haus baru minum, karena biasanya sudah terlambat. Jadi, meskipun belum terasa haus dan lapar, tetaplah makan dan minum. Minuman yang dianjurkan: air putih, sport drink dengan gula, misalnya 5% yang mengandung mineral-mineral yang cukup.
    Ada beberapa jenis minuman yang tidak dianjurkan dikonsumsi setelah berolahraga. Di antaranya, minuman beralkohol karena menyebabkan diuresis yakni merangsang pengeluaran urine. Demikian pula minuman yang mengandung kafein, karena juga merupakan diurektikum sebagaimana alkohol. Kedua minuman tersebut menjadi berbahaya bila diminum pada cuaca panas dan lembap, serta saat melakukan olahraga endurance.
    Pada saat tidak berolahraga, seseorang pun perlu cukup minum, sebaiknya pada kondisi ini yang diminum air putih saja. Minuman itu tidak panas, juga tidak dingin. Konsumsi minuman pun dilakukan secara merata baik pada pagi, siang, maupun malam.
    Dalam sehari kebutuhan air minum pada orang sehat sekitar 3- 4 liter, tergantung lingkungan - suhu dan kelembapan. Bila suhu panas, lebih-lebih bila panas dan lembap, maka asupan cairan tubuh perlu pula ditambah.
    Demikian pula pada saat seseorang melakukan olahraga. Saat berolahraga, tubuh beradaptasi dengan beban latihan dan lingkungan dengan cara mengeluarkan keringat. Keringat tersebut perlu segera digantikan, caranya ya dengan minum.
    (dr. Hario Tilarso, SpKO,FACSM, di Jakarta/Intisari)

    Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


    EmoticonEmoticon