Pengobatan-GalihGumelar.com - Anda melakukan mudik lebaran? Jangan lupa untuk selalu menjaga perilaku hidup bersih dan sehat selama perjalanan. Pasalnya, kuman penyakit lebih mudah menular dan menyebar di ruang publik seperti sarana transportasi dan fasilitas umum selama masa-masa mudik lebaran.
"Saat mudik merupakan momen di mana intensitas penggunaan fasilitas umum meningkat. Tanpa kita sadari, hal ini berdampak pada bahaya penyebaran rantai kuman," kata dr R. Fera Ibrahim, Msc, PhD, SpMK, ahli mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), di Jakarta.
Fera mengatakan, saat mudik nanti semua orang tumpah ruah memenuhi saranan transportasi dan fasilitas umum, dengan kondisi kesehatan masing-masing. Dalam kondisi ini, kuman penyakit dapat ditularkan melalui beragam cara seperti misalnya bersin ataupun kontak tangan.
Salah satu jenis penyakit yang paling rawan terjadi selama mudik adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Mengutip sebuah studi kesehatan yang dilakukan ilmuwan di Universitas Nottingham Inggris dan dipublikasikan dalam Journal BMC Infection Diseases, risiko seseorang terjangkit penyakit ISPA meningkat enam kali lebih besar dalam kurun waktu lima hari setelah menggunakan bus atau kereta api.
Agar memperkecil risiko penularan kuman penyakit saat mudik, Fera menyarankan agar setiap orang tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Upaya preventif ini sebaiknya tetap dilakukan sebelum makan dan setelah beraktivitas di kamar mandi. Mencuci tangan menggunakan sabun dapat membuat kuman lepas dari kulit dan larut bersama air yang mengalir. Dengan cuci tangan, proses penyebaran kuman patogen ke dalam tubuh pun terputus.
Selain cuci tangan, tips berperilaku hidup bersih dan sehat di ruang publik menurut Fera antara lain, pemudik harus memastikan kondisinya fit sebelum mudik. Kondisi prima ini akan membuat daya tahan tubuh seseorang lebih kuat meski kuman penyakit menyerang. Apabila pemudik dalam kondisi sakit, sebaiknya merawat diri dengan menggunakan masker untuk menutup hidung dan mulut. Dengan demikian, pemudik tidak mengenakan kuman penyakit kepada orang lain.
Disarankan, pemudik juga lebih baik mencari tahu kondisi kota atau wilayah tujuannya. Cari tahu apakah daerah tersebut memiliki bakat endemik suatu penyakit. Misalnya, jika kota tujuan mudik adalah daerah endemik malaria, maka pemudik harus menyiapkan diri dengan bekal obat antimalaria.
Tak kalah penting, pemudik harus berhati-hati saat memutuskan makan dan minum di suatu tempat baru. Pilihlah makanan yang matang, dan pilih minuman yang disajikan dalam botol. Sebaiknya, pemudik menghindari minum es, karena kita tidak tahu apakah es yang disajikan tersebut dari air matang atau mentah.
Editor :
Asep Candra
EmoticonEmoticon