Jumat, 23 Juli 2010

Vaksin Massal Hepatitis Perlu Dievaluasi


Pengobatan Galih Gumelar - Program vaksinasi massal vaksinasi hepatitis B untuk bayi sebaiknya dievaluasi ulang. Pola vaksin dikhawatirkan gagal membangun antibodi pada anak-anak sehingga tetap rentan pada virus itu. Guru Besar Mikrobiologi Univesitas Airlangga Maria Inge Lusida mengatakan, kegagalan pembangunan antibodi itu terekam dalam penelitian di salah satu kabupaten di Jawa Timur tahun lalu.
Dalam penelitian bersama tim Universitas Kobe, Jepang itu diketahui hanya 23,6 persen anak punya antibodi untuk hepatitis B. "Ada 80 persen anak sudah mendapat vaksinasi hepatitis B," ujarnya. Dengan demikian, ada 76,7 persen anak di kabupaten itu rentan mengidap hepatitis B. Dalam jangka panjang, virus itu dapat mengakibatkan kanker hati atau sirosis hati. "Kami menemukan ada jeda waktu kelahiran dan vaksinasi. Sebagian anak baru mendapat vaksin setelah berumur dua bulan," ujarnya. Padahal, tidak ada kepastian bayi tertular virus hepatitis B dari ibunya atau tidak. Jika tertular, ada waktu bulan bagi virus untuk beradaptasi dengan tubuh anak. Vaksinasi setelah usia dua bulan dikhawatirkan malah memicu mutasi virus. "Saya mengusulkan evaluasi ulang program vaksinasi hepatitis B yang sudah berlangsung sejak 1997," ujarnya.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon